Survei Poltracking Soal Kandidat Ketua PDIP Dinilai Ngawur

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 11:10 WIB
Survei dari lembaga Poltracking mengenai calon ketua umum PDIP, dianggap dilakukan secara tidak fair. Metodologi yang diterapkan dinilai kurang tepat.
Ketua DPP PDI-P Megawati Soekarno Putri (kanan) bersama Presiden sekaligus kader Joko Widodo (kiri) pada peringatan HUT PDI-P ke-42 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu, 10 Januari 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan survei dari lembaga Poltracking mengenai calon ketua umum PDIP, dilakukan secara tidak fair. Hal tersebut disampaikannya karena metodologi yang dilakukan kurang tepat.

"Siapa yang pantas jadi ketua umum, tanya ke anggota PDIP, bukan publik. Tidak bisa diminta pendapat dan diframing seperti itu. Tidak fair," ujar Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/3).

Hal serupa pun turut disampaikan oleh Politikus PDIP Tubagus Hasanudin. Ia menilai hasil tersebut cukup aneh karena survei tersebut dilakukan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dalam menentukan respondennya.

"Metodologinya ngawur. Untuk mengetahui siapa yang didukung oleh kader PDIP untuk menjadi ketua umumnya, mestinya respondennya adalah kader PDIP, bukan pakar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, ia menekankan hasil survei tersebut tidak valid dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Lebih lanjut, ia mengatakan hingga saat ini Megawati kembali diusulkan untuk menjadi Ketua Umum masa bakti 2015/2020 oleh setiap kader mulai dari tingkat ranting, PAC, DPC dan DPD.

Karena itu, anggota Komisi I ini menilai hasil survei tersebut bersifat tendensius dan bermuatan politik adu domba. "Saya mencurigai survei ini adalah survei pesanan untuk memecah belah kader PDIP menjelang kongresnya bulan depan," tegasnya.

Senada, Ketua DPP PDIP Pramono Anung turut mengatakan bahwa sebagian besar kader PDIP mencalonkan Megawati untuk memimpin kembali partai banteng moncong putih tersebut. "Kongres nanti akan memberikan pembekuan dan legitimasi untuk Megawati menjadi ketua umum lagi," ujar Pramono.

Ahad kemarin, Poltracking merilis survei dengan hasil Presiden Joko Widodo merupakan figur paling direkomendasikan menjadi Ketua Umun PDI Perjuangan, dengan mendapatkan dukungan 29,35 persen. Ada sepuluh aspek yang dinilai oleh para pakar terhadap Jokowi. Dari penilaian tersebut, Jokowi meraih 7,68 poin.

Para pakar turut menilai delapan tokoh potensial lainnya, seperti Ganjar Pranowo (7,41 poin), Pramono Anung (7,35 poin), Maruarar Sirait (7,03 poin), Tjahjo Kumolo (6,6 poin), Hasto Kristianti (6,52 poin), Megawati Soekarnoputri (6,44 poin), Prananda Prabowo (5,93 poin), dan Puan Maharani (5,74 poin). (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER