Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat teguran secara langsung dari anggota muda DPRD DKI Jakarta atas sikap dan perkataannya yang dipandang tidak beretika, Senin (23/3) sore ini. Tiga anggota muda DPRD DKI Jakarta dari berbagai fraksi itu bahkan sempat membawa surat teguran yang diterima secara langsung oleh Ahok—sapaan akrab Basuki—pada pertemuan sore tadi.
"Kami tadi diterima oleh Pak Gubernur. Di mana dalam pertemuan itu kami menggarisbawahi (dan) menyoroti masalah etika. Kami bertemu kepada Gubernur (mengatakan) 'Pak, ada baiknya seorang pemimpin, Gubernur, etikanya dijaga'. Bahkan kami kirim surat dan diterima oleh beliau," ujar anggota DPRD dari Fraksi Partai Hanura, Wahyu Dewanto, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (23/3).
Wahyu menegaskan, pertemuannya dengan Ahok sore tadi tidak membahas sama sekali persoalan APBD DKI Jakarta dan hak angket yang sedang ditujukan kepada dirinya. Ahok pun dikatakan menerima kunjungan Wahyu dan kedua temannya dengan terbuka dan menyampaikan permohonan maafnya kepada mereka di ruang kerja Gubernur tadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gubernur menerima saja (kunjungan kami). 'Kalau kalian datang kepada saya (karena) masalah etika saya terima, dan saya minta maaf juga atas hal itu'. Tapi ya jangan ada ada embel-embelnya (membahas) masalah teknis (angket dan kisruh APBD) dan kami bilang juga bahwa kami yang (anggota DPRD) baru juga tidak tahu apa-apa. Kebetulan juga saya bukan anggota banggar, bukan anggota angket," jelas Wahyu.
Kedatangan tiga anggota muda DPRD DKI Jakarta kepada Ahok dilatarbelakangi sikap dan perkataan Ahok yang dinilai kasar dalam siaran langsung di sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu. Saat itu, Ahok diketahui mengeluarkan perkataan yang tidak pantas dan mengundang banyak kecaman dari berbagai pihak.
Setelah mendengar dan melihat tindakan Ahok saat itu, Wahyu pun memutuskan untuk mengambil sikap karena merasa dirinya memiliki tugas untuk mengawal pemerintahan yang bersih dan baik di DKI Jakarta. "Belakangan kami melihat ada wawancara di salah satu stasiun televisi yang menurut kami sangat-sangat tidak pantas. Nah, kami baru merasa tergugah disitu. Kayanya kita harus menyikapi lah," ujar Wahyu.
Sebelum menerima kunjungan tiga orang anggota DPRD itu, Ahok juga sudah memenuhi undangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya. Dalam pertemuan tertutup selama hampir satu jam itu, Ahok mengaku juga mendapatkan nasehat yang tidak jauh berbeda dari apa yang dilayangkan oleh ketiga orang anggota DPRD itu. Ahok mengaku dirinya mendapatkan nasehat dari JK bahwa, berkata tegas, keras diperbolehkan. Yang tidak boleh dilakukan, terlebih oleh seorang pemimpin adalah berkata-kata kasar.
(hel)