Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Darat mengaku kesulitan mencari pelaku penembakan dua anggota intel Komando Distrik Militer 0103/ Aceh Utara. Pasalnya pelaku saat ini berbaur dengan masyarakat sekitar. Karena itu pendekatan persuasi terus dilakukan terhadap masyarakat untuk mengumpulkan informasi dan keterangan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto, Rabu (25/3) mengatakan, seluruh satuan organik di Lhoksumawe kini diturunkan untuk membantu kepolisian mengungkap kasus ini.
"Anggota kami selain mengejar pelaku juga mencari informasi terkait indentitas pelaku penembakan," kata Wuryanto kepada CNN Indonesia. (Ikuti Fokus:
Intel TNI Terbunuh di Aceh)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejauh ini belum ada hasil yang didapat. Meski sempat dinyatakan ciri-ciri pelaku sudah dikantongi, namun petugas, kata Wuryanto, belum mau berspekulasi.
Salah satu yang jadi kendala petugas dalam mencari pelaku ini adalah, para pelaku yang berbaur dengan masyarakat. Berbeda jika mengejar kelompok bersenjata seperti Gerakan Aceh Merdeka yang bermarkas di hutan.
"Orang-orang ini (pelaku) tidak tinggal di hutan, kalau dulu kami kejar di hutan dapat, sekarang sulit karena berbaur dengan penduduk," kata Wuryanto.
Di tambah lagi para pelaku yang diduga kuat membawa senjata laras panjang AK-47 dan M-16. Karena pencarian dilakukan secara berkelompok. "Kami tingkatkan kewaspadaan dengan menggunakan strategi khusus," katanya.
Kemarin dua anggota TNI Sertu Indra dan Serda Hendrianto ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka tembak Desa Batee Pila, Nisam Antara, Aceh Utara. (Baca juga:
Kronologi Insiden Terbunuhnya Dua Serdadu)
Keduanya ditemukan oleh Satuan Intelijen dan Keamanan serta Satuan Narkoba Polres Lhokseumawe. Petugas kepolisian mencari keduanya yang dikabarkan diculik orang yang mencari keduanya yang hilang sejak hari Senin.
Indra dan Hendrianto diculik oleh sekelompok orang usai mengintai kelompok bersenjata di Desa Alumbang, Nisam Utara. Mereka dipaksa naik mobil berwarna hitam dan dibawa ke arah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
Dua anggota intel Kodim Aceh Utara ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan hanya mengenakan celana dalam. Di sekitar lokasi temuan dua jenazah ini, petugas menemukan 12 selongsong peluru AK-47 dan 3 selongsong peluru M-16. Diduga, keduanya dihabisi pelaku dari jarak dekat. Kasus penembakan ini kini ditangani Polda Aceh.
(sur)