Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta agar insiden pemukulan antara dua anggotanya di sela rapat kerja Komisi VII Bidang Energi DPR, Rabu (8/4), tidak dibesar-besarkan. Menurutnya, aksi legislator PPP Mustofa Assegaf melempar bogem ke legislator Demokrat Mulyadi belum tentu tepat disebut premanisme.
“Ini bukan premanisme. Kadang orang emosional dengan masalah teknis. Kalau masalahnya substansial kan bisa beda pendapat sehingga bisa ke arah pribadi,” kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/4).
Gedung parlemen, ujar politikus Gerindra itu, kerap diisi debat argumentasi para anggotanya akibat berbagai kepentingan berbeda yang mereka perjuangkan. Oleh sebab itu bisa jadi debat tersebut terbawa ke ranah pribadi akibat emosi sesaat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus tersebut, kata Fadli Zon, biarlah diselidiki dan diselesaikan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan, agar dapat dilihat secara jelas latar belakang kejadian yang berujung pada insiden pemukulan itu.
Di sisi lain, Fadli mengingatkan nama para anggota DPR sebagai wakil rakyat dapat langsung tercoreng jika terlibat adu jotos karena hal sepele. “Itu jelas merugikan nama baik dan karier yang bersangkutan,” ujarnya.
Kericuhan kecil sempat terjadi pada rapat kerja antara Komisi VII DPR dengan pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Di tengah rapat, anggota komisi Mustofa Assegaf dan Wakil Ketua Komisi Mulyadi terlibat baku hantam di balik ruang rapat.
Aksi tersebut bermula ketika Mustofa tidak diterima dikritik Mulyadi. Mustofa diingatkan sang pimpinan komisi karena ia terlalu lama mengajukan pertanyaan ke jajaran kementerian pimpinan Menteri ESDM Sudirman Said. Namun Mustofa malah balik mendebat Mulyadi.
Selanjutnya ketika Mulyadi pergi ke toilet yang berada di samping ruang rapat, Mustifa mengikutinya. Di toilet, keduanya berdebat lagi, dan Mustofa pun meninju Mulyadi. Mobil ambulans sampai didatangkan untuk merawat Mulyadi yang memar.
Secara terpisah, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Sufmi Dasco Ahmad mengatakan MKD akan segera meminta keterangan dari Mustofa dan Mulyadi. MKD melayangkan surat panggilan kepada keduanya hari ini.
(agk)