Diminta DPRD Ubah Sikap, Ahok: Saya Biasa Saja

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 10 Apr 2015 06:58 WIB
Ahok mengaku selama ini bersikap normal. Soal ucapannya yang dinilai tidak pantas, Ahok mengaku sudah minta maaf kepada publik di depan media massa.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat memberikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) APBD 2014 DKI Jakarta kepada pimpinan DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4). (ANTARA FOTO/Teresia May)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa dirinya bersikap normal dan biasa selama ini, sehingga tidak perlu ada perubahan sikap yang ia lakukan untuk memenuhi permintaan Fraksi Demokrat-PAN di DPRD DKI Jakarta. Soal ucapan yang selama ini dinilai kasar, Ahok mengaku sudah minta maaf.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Demokrat-PAN di DPRD DKI Jakarta Lucky Sastrawiria mengatakan akan menunggu perubahan sikap Ahok—sapaan Basuki—sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak wacana pengusulan hak menyatakan pendapat yang akan digulirkan DPRD DKI Jakarta. (Baca juga: Fraksi Demokrat-PAN di DPRD Jakarta Tunggu Ahok Berubah Sikap)

Namun, Ahok justru menunjukkan keheranannya menanggapi permintaan Lucky tersebut. Ia bahkan kembali menegaskan bahwa permintaan maaf juga telah ia sampaikan kepada publik atas ucapan kasarnya selama ini di hadapan media massa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perubahan apa? Saya biasa-biasa saja. Minta maaf salahnya dimana? Kalau bilang kata toilet sudah saya katakan minta maaf, sudah (mengaku) salah kok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/4). (Baca juga: Ditegur Anggota DPRD, Ahok Layangkan Permintaan Maaf)

Dalam kesempatan yang sama, mantan Bupati Belitung Timur itu juga berjanji akan memenuhi panggilan DPRD, jika hak menyatakan pendapat jadi diberikan kepadanya. Ahok tidak akan mengambil resiko untuk melawan hukum dengan menolak datang jika suatu saat DPRD memanggil dirinya.

"Kalau diundang ya harus datang dong. Kalo tidak datang ya menghina Dewan. Kalau kita tidak datang ketemu salah lagi nanti," kata Ahok.

Sebelumnya, diketahui Ketua Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menyarankan agar Ahok tak perlu menghadiri panggilan DPRD seandainya hak menyatakan pendapat jadi digulirkan padanya.

""Saya sarankan Gubernur tidak usah datang (jika dipanggil pansus hak menyatakan pendapat) karena ini barang cacat. Angket sendiri tidak merekomendasi hak menyatakan pendapat," ujar Bestari, Rabu (8/4).

Ahok selama ini dikenal sebagai tokoh yang kontroversial terutama dalam gaya komunikasinya. Acap kali Ahok melontarkan kata-kata bernada kasar dan dinilai kurang pantas.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie pernah menyatakan Ahok harus memperbaiki diri, terutama dalam gayanya berkomunikasi. Gaya komunikasi yang dimiliki Ahok saat ini dinilai Jimly seperti memusuhi semua orang. Padahal sudah banyak yang memberi masukan agar gaya komunikasinya itu diperbaiki. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Ahok juga meminta Ahok tak lagi bicara kasar. "Berbicara tegas, keras boleh tapi jangan kasar. Saya berterima kasih pada Pak Wapres," kata Ahok usai bertemu Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (23/3). Usai pertemuan, Ahok berjanji akan memperbaiki diri terutama dalam bertutur kata. (Baca juga: Nasehat JK pada Ahok: Boleh Tegas, Keras tapi Jangan Kasar)

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq bahkan sampai harus mengirimkan surat terbuka untuk Ahok karena merasa terusik dengan kebiasaan Ahok yang berbicara kasar.

Mahfudz menilai kata-kata kasar tersebut kemungkinan dikeluarkan Ahok karena kekesalan dan amarah yang dia rasakan. (Baca juga: Terusik Kata-kata Kasar Ahok, Wasekjen PKS Buat Surat Terbuka) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER