Jakarta, CNN Indonesia -- Selama aksi blusukannya di sepanjang bantaran Kali Mokervart, Daan Mogot, Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membagi-bagikan kartu namanya kepada warga. Blusukan dan pembagian kartu nama, kata Ahok, dilakukan lantaran pada bantaran kali belum terpasang kamera pemantau sekaligus agar warga bisa langsung menghubungi dirinya apabila ada pelayanan pemerintah daaerah yang kurang.
"Kenapa saya tidak ke Kali Manggarai karena di sana ada CCTV. Kalau nanti di seluruh Jakarta sudah pasang CCTV maka ketika ada laporan warga saya bisa monitor dari kantor kebenarannya. Warga bisa sms lapor saya," kata Ahok di bantaran Kali Mookervart, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (8/4).
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, saat menjumpai warga yang tinggal di sekitar Kali Mookervart dan membagi-bagikan kartu namanya, Ahok berpesan agar warga untuk segera menghubunginya, jika memiliki keluhan dan tidak ada tindak lanjut dari Camat maupun Lurah setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini Ibu bisa hubungi saya langsung. Sms saya saja kalau-kalau Camat dan Lurah ada khilaf tidak melayani dengan baik," kata Ahok kepada para warga di bantaran Kali Mookervart, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Selain melihat kondisi warga dan membagi-bagikan kartu nama, Ahok juga sempat mengunjungi stasiun pompa air Semanan yang terletak di bantaran Kali Mookervart. Ketika tiba di stasiun pompa, Ahok menegaskan bahwa dirinya ingin membawa Pemprov DKI ikut bertanggung jawab terhadap kondisi Kali yang melintasi wilayah Jakarta, Tangerang, Depok, Bogor, dan wilayah-wilayah sekitar Ibukota.
"Kami anggap saja prinsipnya wilayah DKI itu Megapolitan tanggung jawabnya, bukan kekuasaannya. Saya mau bantu wilayah Tangerang juga untuk mengatasi masalah banjir," kata Ahok.
Ajak Warga Pindah ke Rusun
Pada kunjungannya, Ahok, sempat berbincang dengan banyak warga. Dalam perbincangannya dengan
beberapa warga yang masih bertahan tinggal di pinggir jalur inspeksi, meski bagian depan rumahnya sudah tidak bisa lagi diakses karena adanya jalur tersebut."Ibu harus mau ya nanti kami pindahkan ke rusun (rumah susun) Daan Mogot. Kalau di sana nanti kami berikan usaha juga. Kami mau bangun seperti model Central Park saja. Saling kerjasama ya. Kami lagi siapkan agar warga bisa pindah dan hidup lebih baik," kata Ahok kepada warga di sekitar Kali Mookervart, Jakarta Barat, Kamis (9/4).Mendengar permintaan sang Gubernur, beberapa warga pun menanggapinya dengan positif. Mereka siap dipindahkan jika ada jaminan lapangan pekerjaan dan pendidikan bagi anak mereka jika nantinya tinggal di rumah susun yang disediakan.Menyimak permintaan warga, mantan Bupati Belitung Timur itu langsung memberikan arahan kepada Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi agar dapat memberikan fasilitas yang layak bagi warga agar mereka mau dipindahkan ke rumah susun di daerah Daan Mogot."Ini pak Walikota, jadi yang punya warung kalau pindah ke rumah susun harus tetap dikasih tempat untuk berdagang. Jadi harus dipastikan mereka dapat tempat berdagang juga," perintah Ahok kepada Anas.Setelah diberikan arahan, Anas pun menyanggupi permintaan Ahok untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi warga di rumah susun nantinya.
(sip)