Sanur, CNN Indonesia -- Penangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap legislator PDIP Adriansyah di Sanur, Bali, Kamis malam (9/4), membuat geram politikus senior partai banteng Pramono Anung. Dia menganggap kelakuan Adriansyah tak termaafkan karena mencoreng hajatan besar lima tahunan PDIP yang saat ini tengah digelar di Sanur.
Pram langsung menemui Megawati Soekarnoputri yang kemarin dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP. Kepada Mega, Pram meminta Adriansyah langsung dipecat dari partai.
“Saya sudah komunikasikan dengan Ibu Ketua Umum. Tindakan paling tepat terhadap Adriansyah adalah pemecatan,” ujar Pram dengan nada keras di lokasi Kongres IV PDIP, Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemecatan Adriansyah, kata Pram, akan segera diproses oleh internal partai. Langkah pertama adalah dengan membahas mekanisme pemecatannya di Mahkamah Partai.
Menurut Pram, Mahkamah Partai akan langsung bersidang usai kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PDIP resmi terbentuk tak lama lagi.
Simak FOKUS:
Kongres Partai BerkuasaKemarahan Pram makin menjadi karena Adriansyah ia anggap kader senior partai yang seharusnya tahu baik soal etika. Menurutnya, Adriansyah sebelum menjadi anggota DPR telah lama memegang jabatan publik, yakni menjadi Bupati Tanah Laut di Kalimantan Selatan selama dua periode.
Di internal partai, ujar Pram, Adriansyah pun pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Kalimantan Selatan. Maka dengan segudang pengalamannya di dunia politik, kelakuan Adriansyah tak bisa dimaafkan.
Di DPR, Adriansyah saat ini menjabat anggota Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Dia berasal dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan II.
Semalam Adriansyah ditangkap di Swiss Bel Hotel, Sanur. Dari tangannya, KPK menyita uang suap senilai ratusan juta rupiah. (Baca:
Kronologi Penangkapan Kader PDIP Adriansyah oleh KPK di Sanur (agk)