Maruarar: PDIP Harus Bisa Identifikasi Penumpang Gelap Partai

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 10 Apr 2015 06:52 WIB
Semua partai memiliki penumpang gelap. Peringatan yang diberikan Megawati disebut Maruarar Sirait sebagai hal yang wajar.
Maruarar Sirait (kiri) berjalan bersama Jokowi saat pelatikan anggota DPR 1 Oktober 2014. (REUTERS/Beawiharta)
Bali, CNN Indonesia -- Megawati Soekarnoputri beberapa kali menyinggung soal adanya penumpang gelap di PDI Perjuangan yang sewaktu-waktu bisa menusuknya dari belakang. Namun Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan partai harus bisa mengidentifikasi dengan jelas siapa orang-orang yang masuk kategori penumpang gelap tersebut.

Menurutnya setiap partai pasti akan ada penumpang gelap dan di PDI Perjuangan pun pasti ada. Maka dari itu Ara -sapaan akrabnya- mengatakan peringatan yang diungkapkan sang ketua umum adalah sesuatu yang wajar.

"Itu sangat wajar setiap partai politik ada yang berjuang, berkeringat, serta tulus. Namun di setiap partai pun pasti selalu ada penumpang gelap," ujar Ara saat ditemui di Bali, Kamis (9/4). "Saya rasa itu (pidato Megawati) adalah peringatan wajar. Saya pikir ada kelebihan dan kekurangannya Ibu Mega mengingatkan," katanya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun meski menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar, Ara menegaskan PDI Perjuangan harus bisa mengidentifikasi dengan jelas siapa orang-orang yang termasuk dalam penumpang gelap tersebut. Menurutnya, jangan sampai ada yang bekerja keras dianggap penumpang gelap sementara yang tidak melakukan apa-apa disebut berjuang.

Ara menambahkan identifikasi sangat penting dalam prosesnya sehingga nantinya bisa menemukan akar permasalahannya. "Jangan sampai yang berkeringat dibilang penumpang gelap, tapi yang tak melakukan apa-apa dianggap berjuang," ujarnya. "Yang penting adalah bagaimana kita bisa mengidentifikasi yang jelas. Identifikasi sangat penting dalam proses sehingga kita bisa menemukan akar masalahnya," katanya.

Saat pidato politik pembukaan Kongres, Megawati memang beberapa kali menyebut para penumpang gelap, oportunis politik yang akan masuk di PDIP. Mega menyebut, pemilu secara langsung membawa konsekuensi pengerahan tim kampanye, relawan, dan berbagai kelompok kepentingan, dengan mobilisasi sumber daya. Dia menilai itu wajar ketika untuk pemimpin terbaik bangsa.

Namun praktik yang berlawanan kerap terjadi. Mobilisasi kekuatan tim kampanye, lanjut Mega sangatlah rentan ditumpangi kepentingan. “Kepentingan yang menjadi “penumpang gelap” untuk menguasai sumber daya alam bangsa. Kepentingan yang semula hadir dalam wajah kerakyatan, mendadak berubah menjadi hasrat kekuasaan. Inilah sisi gelap kekuasaan saudara-saudara,” katanya.

Soal penumpang gelap ini, tutur Mega ini tidak berdiri sendiri. Di sana, ada simbiosis kekuatan anti partai dan kekuatan modal, yang berhadapan dengan gerakan berdikari. Mereka adalah kaum oportunis. Mereka tidak mau berkerja keras membangun partai. “Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan saudara-saudara,” kata Mega.

Baca Fokus:Kongres Partai Penguasa (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER