Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan nama-nama yang mengisi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat periode 2015-2020. Namun sebelum mengumumkan nama-nama tersebut, Megawati sempat menyindir perilaku kader PDI Perjuangan yang menjelekkan nama partai berlambang banteng tersebut.
Megawati menjelaskan banyak orang yang ingin masuk dan bergabung dengan PDI Perjuangan. Menurutnya, ada orang yang benar-benar ingin menyumbangkan pikiran untuk partai tapi ada juga yang hanya mencari untung belaka.
"Saya sering katakan kepala sama hitam, pikiran masing-masing. Ada yang ingin sumbang pikiran ke partai dan dedikasi ke masyarakat, tapi ada juga yang cari untung," ujarnya di Bali, Jumat (10/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang melihat partai politik sebagai sebuat tempat yang, katakanlah, bergengsi atau batu loncatan untuk masuk ke DPR atau lainnya," kata Mega menambahkan.
Megawati menegaskan posisi petugas partai bukanlah pesuruh, tapi memang begitulah orang partai dinamakan. Para kader, tambah Megawati, harus siap ditempatkan di mana saya, tapi sayangnya ada beberapa yang tidak terima.
Beberapa orang yang dipilih Megawati banyak yang akhirnya lupa diri karena telah memiliki posisi yang tinggi di partai. Setelah mereka lupa diri, dalam hal ini melakukan tindakan yang menjelekkan nama partai, akhirnya mereka kembali ke hadapan Megawati untuk meminta bantuan.
"Kalau sudah nangis depan saya, kalau saya keras sudah saya apakan. Itu salah satu yang tabu, tak boleh. Jika mau melakukan seperti itu jangan di sini, keluar. Itu terus yang saya lakukan dan ini akan terus diamati oleh saya," ujar Megawati tegas.
Megawati mengutarakan dia bisa menilai mana orang yang baik mana orang yang buruk. Dia pun menegaskan dirinya meminta orang yang memiliki loyalitas, jiwa pemimpin, serta dedikasi yang tinggi terhadap partai.
Sebelumnya salah satu kader PDI Perjuangan Adriansyah ditangkap oleh KPK saat sedang melakukan transaksi dengan seseorang berinisial AK. Kejadian tersebut terjadi di Bali saat PDI Perjuangan sedang melangsungkan Kongres IV.
Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung menegaskan partai akan memberikan hukuman keras bagi siapa saja yang telah melakukan tindakan melawan hukum. Menurutnya hukuman pemecatan adalah hukum terbaik yang bisa diberikan bagi Adriansyah.
(pit)