Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu pesawat tempur yang populer dan sangat sukses di pasar. Sebanyak 25 negara di dunia, termasuk Amerika Serikat sebagai negara pembuatnya, memakai pesawat ini untuk memperkuat armada tempur udara mereka.
Sejak mulai diproduksi massal 1976, sudah lebih dari 4.500 pesawat F-16 terjual ke seluruh dunia. Hanya saja, pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih untuk pasar ekspor.
Sebagai mana dalam peralatan tempur lainnya, F-16 ini juga tak lepas dari persaingan atau perang dingin antara Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat dengan Blok Timur yang dimotori waktu itu oleh Uni Soviet. (
Baca juga: Penyebab Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek F-16 dimulai ketika Amerika Serikat mendapatkan kabar bahwa Uni Soviet tengah mengembangkan proyek tentang MiG 25 yang disebut memiliki kemampuan manuver yang lebih lincah karena ringan dan memiliki kemampuan persenjataan, terutama rudal dari udara ke udara yang baik.
Amerika meresponsnya dengan membuat proyek pesawat tempur F-15 Eagle. Hanya saja, sekumpulan petinggi Angkatan Udara Amerika yang menyebut diri mereka sebagai ‘Fighter Mafia” bersikeras bahwa F-15 Eagle masih belum optimal.
Amerika masih perlu sebuah pesawat tempur yang yang ringan, lincah, dengan kemampuan manuver andal dan persenjataan yang baik, terutama rudal dari udara ke udara.
(Baca juga: F-16 Gagal Terbang, Roda Lepas dan Mesin Terbakar)
Desakan dari Fighter Mafia membuat Amerika Serikat akhirnya sepakat untuk memulai proyek F-16 Fighting Falcon. Sebagai pemenang proyek ini adalah General Dynamics, untuk kemudian memproduksinya pada 1976. Pada tahun 1993, General Dynamics diakuisi Lockheed Corporation yang berubah menjadi Lockheed Martin.
F-16 ini dibuat dalam dua versi, yaitu versi untuk kursi tunggal hanya untuk pilot dan versi dua kursi untuk pilot dan co pilot. Dua versi itu lalu dikembangkan lagi menjadi beberapa varian atau disebut blok sebagai tanda adanya pembaharuan yang signifikan.
Pembaharuan yang dilakukan itu bisa mencakup banyak hal yang pada prinsipnya membuat pesawat F-16 ini jauh lebih baik dan efektif untuk dijadikan alat pertempuran.
(Baca juga: Pesawat Tempur F-16 Gagal Terbang lalu Terbakar di Halim)
Varian itu bisa dilakukan dengan misalnya dengan modifikasi mesin pesawat, radar atau persenjataan yang bisa dilekatkan atau dibawa ke pesawat. Varian yang membuat F-16 tangguh dalam pertempuran udara antar pesawat dalam jarak dekat, atau “dog fighter”
Bisa dibilang, ketenaran pesawat F-16 ke ranah global tak lepas dari peran bintang film Hollywood, Tom Cruise. Berkat Tom Cruise dalam yang berperan sebagai pilot yang playboy, agak urakan namun berbakat dalam menerbangkan F-16 blok 15 dalam film Top Gun, F-16 jadi sangat populer.
Indonesia memiliki F-16 dengan blok 32 dan blok 52 yang diproduksi pada awal 2000-an. Blok F-16 yang terbaru adalah Blok 72 di mana Indonesia belum mampu membelinya. Harga F-16 Blok 72 ini disebutkan sekitar 120-150 juta dollar Amerika.
(hel)