Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden terbakarnya mesin pesawat tempur F-16 baru kali ini terjadi. Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna memastikan ada yang tak beres dengan pesawat bernomor ekor TS-1643 tersebut.
"Saya penerbang F-16 ini, dari tahun 1990-an ini belum pernah terjadi engine fire. Baru ini terjadi engine fire," kata Agus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4). (Baca juga:
F-16 Terbakar, Bandara Halim Beroperasi Normal)
Kebetulan insiden terbakarnya mesin pesawat itu menimpa pesawat yang didapat TNI AU dari hibah. Oleh karena itu Agus mengaku dengan adanya kejadian ini akan mengevaluasi dan mengkaji lagi jika akan ada hibah peasawat tempur lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat tersebut merupakan hibah dari Amerika Serikat dan diproduksi sekitar tahun 1980.
"Hibah dari Amerika diangkut dari blok 25," katanya. Agus belum bisa memastikan kondisi pesawat tempur itu saat ini. Ia mengaku baru akan melihatnya di Bandara Halim Perdana Kusuma. (Baca juga:
Insiden F-16 Terbakar di Fase Paling Berisiko)
Saat ini hanya bisa dipastikan jika terbakarnya pesawat tersebut tidak menggangu operasional penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma. "Pesawatnya sudah dipinggirkan sehingga penerbangan (lain) berjalan lancar," kata Agus.
Pesawat tersebut terbakar tadi pagi saat hendal lepas landas. Tahu ada api di bagian mesin, pilot memutuskan untuk membatalkan penerbangan.
Beruntung landasan pacu masih cukup panjang sehingga pesawat bisa berhenti. Pilot Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwi Cahyo tak mengalami cidera berarti. "Pilotnya sudah dibawa ke rumah sakit dan sadar," kata Agus.
(Baca juga: Penyebab Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim) (sur)