Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan kasus begal di Indonesia sudah berkurang dibanding dengan catatan tahun lalu. Berdasarkan data yang dipegang Polri, peredaran begal pada 2015 mengalami penurunan dan untuk penyelesaiannya mengalami peningkatan sebesar 14 persen.
"Begal sebenarnya merupakan sebuah istilah baru di Jakarta tapi peredarannya sudah lama. Berdasarkan data Januari -Maret 2015, sebenarnya mengalami penurunan dibanding data Januari - Maret 2014," ujar Badrodin saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis (16/4). (baca juga:
Alasan Para Pembegal Remaja Berani Melakukan Kekejaman)
"Dibanding tahun lalu penurunannya 3,2 persen sedangkan penyelesaiannya mengalami peningkatan 14 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrodin menilai, untuk melakukan pemberantasan begal, kepolisian melakukan pendataan dan analisis kejadian. Selain itu, lokasi rawan, jumlah pelaku, jenis motor, dan beberapa faktor lain pun telah dianalisa sehingga Polri dapat mencatat wilayah mana saja yang termasuk rawan begal.
Selain itu, Badrodin mengatakan, polisi juga telah memberikan bimbingan kepada masyarakat terkait dengan tips agar tidak menjadi korban dari pembegalan.
Termasuk di dalamnya juga Polri berharap agar masyarakat tidak melakukan aksi main hakim sendiri.
"Polri juga memberi bimbingan pada masyarakat terkait tips untuk bisa menghindar dan tidak menjadi korban begal. Selain pencegahan dan penegakan hukum, kita juga melakukan operasi ataupun razia," katanya. (baca juga:
Begal Motor Kembali Tewas di Tangan Warga)
"Saya berharap masyarakat juga tidak main hakim sendiri. Polri akan lakukan proses hukum sesuai aturan yg berlaku," ujarnya.
(pit)