Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan LD 6171 jurusan Ambon-Jakarta kini diisolasi di Bandara Makassar. Pesawat itu terpaksa mendarat darurat di Makassar akibat adanya ancaman bom.
Berdasarkan foto-foto yang diunggah oleh pengamat penerbangan Gerry Soejatman di microblongging twitter, pesawat Airbus 320 itu berwarna putih dengan ornamen batik di ekor pesawat. Pesawat yang mengangkut 125 penumpang dan 8 kru itu berhenti di taxi way Bandara Makassar dengan tangga pesawat diturunkan.
Dalam foto-foto lainnya, para penumpang sudah berhasil dikeluarkan dari pesawat. Saat proses pengeluaran itu, terlihat beberapa mobil di sekitar pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang terlihat jelas adalah mobil pemadam kebakaran. Terlihat pula TNI Angkatan Udara berjaga di sekitar pesawat tersebut. Para tentara itu memegang senjata laras panjang.
Sebagaimana diketahui, pesawat Batik Air itu rencananya terbang nonstop dari Ambon-Jakarta hari ini. Begitu beberapa saat terbang, kru Batik Air di darat mendapatkan SMS bahwa ada bom yang siap meledak di pesawat tersebut. (Baca juga:
Pesawat Batik Air Jurusan Ambon-Jakarta Diancam Bom).
Pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Makassar. Begitu mendarat, dilakukan isolasi terhadap pesawat dan evakuasi pada para penumpang.
Direktur Operasional Lion Air, Capt. Daniel Putut mengatakan, isolasi itu dilakukan untuk memeriksa secara keseluruhan pada pesawat tersebut. Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Gegana Polda Sulselbar, Bagian K-9 anjing pelacak serta mendapatkan bantuan dari TNI Angkatan Udara. Saat ini, pemeriksaan masih dilakukan.
Sebelumnya, Daniel Putut mengatakan, Batik Air jurusan Ambon-Jakarta itu menggunakan pesawat Airbus 320. Pesawat itu take off dari Bandara Ambon pukul 06.40 WIT.
Setelah beberapa saat terbang, pada pukul 07.30 WIT, kru darat maskapai Batik Air mendapatkan pesan pendek (SMS) ancaman adanya bom di pesawat tersebut. “Ada bom siap meledak di Batik Air 17 Agustus Ambon-Jakarta,” kata Putut membacakan SMS ancaman tersebut. (Baca juga: Direktur Operasional Lion Air Ungkap Isi SMS Ancaman Bom)Begitu mendapatkan SMS ancaman itu, lanjut Putut, kru darat maskapai Batik Air segera melakukan koordinasi dengan memberikan ancaman itu ke pihak air traffic controller Bandara Ambon serta ke manajemen Batik Air. Air Traffic Controller Bandara Ambon lalu memberi tahukan adanya ancaman bom itu ke pilot Batik Air 6171 tersebut. “Karena adanya ancama itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Makassar,” tutur Putut. (hel)