Hasil Penyisiran Tim Gegana: Tak Ada Bom di Batik Air

Suriyanto | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 10:27 WIB
Menurut Tommy Soetomo, hasil penyiran yang dilakukan tim penjinak bom, di dalam pesawat Airbus 320 itu tak ditemukan benda yang berbahaya.
Pesawat baru Batik Air seri Airbus 320 tiba di terminal 1A, Bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (21/11). (ANTARA FOTO/Lucky R)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan, Tim Gegana tak menemukan bom dari dalam pesawat Batik Air jurusan Ambon - Jakarta. Saat ini pesawat sudah disiapkan untuk terbang ke tujuan semula yakni Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

"Sudah clear tidak ditemukan benda mencurigakan," kata Tommy kepada CNN Indonesia, Jumat (17/4).

Pesawat dengan nomor penerbangan LD6171 itu mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar karena mendapat ancaman bom. Sesaat setelah mendarat, evakuasi langsung dilakukan terhadap penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seratus lebih penumpang dan awak pesawat segera dievakuasi ke ruang tunggu terminal. Sementara pesawat jenis Airbus 320 dibawa ke hanggar isolasi untuk disisir tim penjinak bom TNI Angkata Udara.

Selain prosedur penanganan dugaan benda mencurigakan, hal yang lebih penting menurut Tommy adalah prosedur pada penumpang terkait adanya ancaman bom ini sudah dilakukan.

"Yang paling penting evakuasi penumpang nomor satu," ujarnya.

Sebelumnya pesawat tersebut diancam bom melalui pesan singkat. Direktur Operasional Batik Air Kapten Daniel Putut mengatakan, pesawat mengangkut 125 penumpang dan 8 kru pesawat. Pesawat itu take off dari Bandara Ambon pukul 06.40 WIT.

Setelah beberapa saat terbang, pada pukul 07.30 WIT, kru darat maskapai Batik Air mendapatkan pesan pendek (SMS) ancaman adanya bom di pesawat tersebut. “Ada bom siap meledak di Batik Air 17 Agustus Ambon-Jakarta,” kata Putut membacakan SMS ancaman tersebut.

Begitu mendapatkan SMS ancaman itu, lanjut Putut, kru darat maskapai Batik Air segera melakukan koordinasi dengan memberikan ancaman itu ke pihak air traffic controller Bandara Ambon serta ke manajemen Batik Air. Air Traffic Controller Bandara Ambon lalu memberi tahukan adanya ancaman bom itu ke pilot Batik Air 6171 tersebut.

“Karena adanya ancama itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Makassar,” tutur Putut. Batik Air itu mendarat di Bandara Makassar pada pukul 07.30 WITA. Begitu mendarat, papar Putut, segera dilakukan isolasi terhadap pesawat. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan aman. (Baca juga: Angkatan Udara Terlibat Isolasi Batik Air yang Diancam Bom) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER