Tedjo: Badrodin yang Akan Tentukan Siapa Wakapolri

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2015 12:29 WIB
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan sosok tersebut pastinya memiliki visi serupa Badrodin untuk memajukan kepolisian.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (tengah) berjabat tangan bersama anggota Komisi III DPR saat mendatangi rumah Badrodin di Jagakarsa, Jakarta, Rabu (15/4).(AntaraFoto/Hafidz Mubarak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Jenderal Badrodin Haiti yang nantinya memilih langsung sosok yang berhak menjabat sebagai Wakapolri mendampingi dirinya. Hal tersebut disampaikan Tedjo usai menghadiri pelantikan Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/4).

"Nanti ada Pak Badrodin Haiti, beliau yang akan menentukan siapa yang pantas mendampingi beliau," kata Tedjo. (Lihat Juga: FOKUS Badrodin Menuju Tribrata 1)

Tedjo menolak untuk berspekulasi siapa yang kemudian cocok menjabat kursi nomor dua di kepolisian tersebut. Namun, yang pasti, sosok tersebut di matanya mesti memiliki visi serupa dengan Badrodin Haiti, yakni yang sama-sama ingin menjadikan institusi kepolisian lebih baik ke depannya.
Lalu, ketika ditanyai mengenai adanya kemungkinan nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Wakapolri, Tedjo tidak memberikan jawaban yang pasti. "Bisa ya bisa tidak tergantung Wanjakti," kata dia menegaskan.
Sementara itu, Badrodin Haiti juga mengaku belum mengantongi nama calon Wakapolri. Siapakah yang berhak menjabat sebagai Wakapolri, katanya, diserahkan sepenuhnya ke Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) yang ada di internal Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, Wanjakti akan mengajukan beberapa nama sebagai calon wakil Badrodin sebelum akhirnya diproses dan diajukan ke Presiden.
Saat ditanya apakah sosok Komjen Budi Gunawan layak menjadi Wakapolri, Badrodin hanya menjelaskan soal kriteria yang menjadi tolok ukur. Rekam jejak, masalah senioritas, dan kompetensi menjadi beberapa hal yang dipertimbangkan.

"Kita mempertimbangkan rekam jejak yang bersangkutan dan masalah senioritas serta kompetensi. Rekam jejak itu tentu secara internal kita bisa lihat kompetensi masing-masing," ujarnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER