Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/4). Ia mengungkapkan, kedatangannya kali ini untuk mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pelantikan dan Rapat Kerja Nasional PAN yang akan diselenggarakan pada 6 Mei mendatang di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
"Saya datang tadi dalam rangka menyampaikan undangan ke Presiden untuk hadir di pelantikan sekaligus Rakernas PAN pada 6 Mei mendatang," ujar Zulkifli yang didampingi Wakil Ketua Umum PAN Asman Abnur dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.
Zulkifli berharap pada saat rakernas nanti akan ada momentum silaturahmi para tokoh bangsa dan tokoh partai, baik dari Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH). "Saya katakan ke Presiden, ada saatnya kita berkompetisi, ada saatnya kita membangun negeri. Boleh berbeda, tapi silaturahmi harus jalan terus," kata dia. (baca juga:
76 Pengurus PAN akan Dilantik Awal Mei)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bak gayung bersambut, Zulkifli menyampaikan, Jokowi menerima undangan tersebut dan telah mengkonfirmasi kehadirannya. "Insya Allah Presiden akan hadir," ujar dia.
Ia menjelaskan, partainya baru mengundang Jokowi pada saat pelantikan dan rakernas, karena situasi 'panas' pada saat kongres dianggap kurang tepat untuk mengundang Sang Kepala Negara. "Ya kalau lagi 'perang' masa diajak? Ini kan melantik. Yang baik-baik, kami yang ajak," kata dia.
Ketika ditanya apakah manuvernya itu merupakan sinyal bahwa PAN akan merapat ke pemerintahan, Zulkifli tidak membenarkan maupun membantah. Menurut Zulkifli, posisi PAN yang berada di luar pemerintahan adalah posisi terhormat. (baca juga:
Saweran Kader PAN Kumpulkan 1,1 Miliar untuk Beli Kantor Baru)"Bukan berarti kami tidak mendukung pemerintah. Program-program yang bagus dan pro rakyat kami dukung. Selama ini kan mendukung terus. Yang paling mendukung saya kira kami. Kalau ada yang tidak pro rakyat tentu kami paling depan mengkritisi," ujar dia.
Ihwal gagasan konsensus nasional untuk menjaga pemerintahan selama lima tahun seperti yang digaungkan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Zulkifli menilai, satu periode pemerintahan berjalan selama lima tahun, oleh karenanya perlu rapat konsultasi silaturahmi agar terjaga dari hal-hal yang tidak diharapkan.
"Karena kalau pemerintah sukses kan yang dapat manfaat kita semua. Rakyat makmur, ketentuan negara teratur. Tapi kalau pemerintah diganggu, jatuh, kan yang rugi kita. Citra demokrasi juga kurang," kata dia. (baca juga:
Tak Berkantor Tetap, Alvin: PAN Pernah Berkantor di Rumah) (pit)