Titiek Soeharto: Pemerintah Memancing di Air Keruh

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 15:46 WIB
Titiek Soeharto mengatakan, koalisi pemerintah akan menjadi kuat jika Partai Golkar mengalami konflik seperti sekarang.
Putri Presiden ke-II Soeharto, Titiek Soeharto (kanan) berbincang dengan rekan kader Partai Golkar disela rapat pleno komisi Munas Golkar IX di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta, CNN Indonesia -- Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan, konflik yang melanda Partai Golkar dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan. Menurut anak ke empat mendiang Presiden Soeharto tersebut, pemerintah "memancing di air keruh" saat konflik Golkar terjadi.

Titiek mengatakan, koalisi pemerintah akan menjadi kuat jika Partai Golkar mengalami konflik seperti sekarang.

"Pastinya itu, mereka memancing di air keruh saat Partai Golkar mengalami konflik atau rusuh," kata Titiek saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titiek melanjutkan, dengan konflik internal seperti sekarang Partai Golkar bisa tidak ikut dalam Pilkada 2015. “Kita tak bisa ikut pilkada dan tentunya ada partai-partai lain yang lebih besar. Namanya pemerintah, siapa yang koalisi dengan pemerintah dia akan lebih kuat," ujarnya menambahkan. ‎

Titiek mengaku keluarga Cendana prihatin dengan konflik berkepanjangan yang melanda Partai Golkar. Dia pun berharap agar konflik kali ini bisa selesai dengan cepat dan damai.

Terkait soal pembicaraan keluarga Cendana dengan dua kubu yang tengah berseteru, Titiek tidak bisa berkomentar banyak. Dia mengakui dirinya mendukung kubu Aburizal Bakrie, sedangkan adiknya, Hutomo Mandala Putra (Tommy) terlihat lebih netral.

Menurut Titiek, Tommy lebih cocok untuk bisa berhubungan dengan kubu Agung Laksono. "Saya 'kan dari kubu Bali dan mungkin Tommy lebih netral maka dia yang cocok berhubungan dengan kubu Ancol. Namun tidak berarti Tommy condong ke kubu sana," ujarnya.

"Tommy menyatakan kenapa ini tidak bisa berdamai. Prihatin, ada yang melakukan pencongkelan fraksi," kata Titiek melanjutkan.

Sebelumnya, Tommy Soeharto, sang putra bungsu mendiang Presiden Soeharto, kembali aktif berkiprah di Golkar. Tak hanya bertemu Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical, dia juga bertemu dengan seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah I Golkar tingkat provinsi se-Indonesia.

Menurut sejumlah orang dekatnya, Tommy ingin menyelamatkan Partai Golkar yang kini terbelah antara kubu Ical dan Agung Laksono. "Kecintaan Mas Tommy kepada Golkar besar sekali. Mas Tommy melihat Golkar sebagai warisan bapaknya," kata Justiani, mantan Ketua Tim Sukses Tommy di Musyawarah Nasional Golkar Riau tahun 2009, kepada CNN Indonesia, Rabu (22/4). (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER