Jakarta, CNN Indonesia -- Jenazah terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise akan diberangkatkan menuju negara asalnya pada Kamis (30/4) pagi pukul 08.00 WIB
Jenazah Mustafa—sapaan Sylvester—akan diberangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Rencananya, Mustafa akan tiba di Nigeria setelah menempuh perjalanan udara selama 17 jam.
Menurut keterangan kuasa hukum Mustafa, Novalita, tidak ada seorang pun keluarganya di Indonesia yang akan turut menemani jenazah Mustafa menuju Nigeria esok Kamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah akan diberangkatkan dari Cengkareng besok (Kamis) pagi. Tidak ada keluarga yang ikut ke Nigeria. Mustafa sudah ditunggu kakaknya di sana," ujar Novalita di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/4).
Sebelum diberangkatkan esok pagi, sebuah kebaktian khusus akan diselenggarakan di RS. PGI Cikini, Jakarta Pusat, pada pukul 06.00 WIB. Sebuah upacara khusus pun akan menyambut kedatangan jenazah Mustafa setelah sampai di Nigeria nanti.
"Di Nigeria ada upacara khusus sebelum dimakamkan. Itu sudah budaya mereka di sana. Kemudian akan ada kebaktian pemberangkatan jam 06.00 pagi esok," kata Novalita.
Mustafa telah dieksekusi mati bersama ketujuh terpidana mati kasus narkoba lainnya pada Rabu (29/4) dini hari tadi. Pria yang memiliki istri dari Indonesia bernama Fatima tersebut meninggalkan dua putri berusia 3 dan 6 tahun sebelum wafat di tangan para regu tembak.
Mustafa divonis hukuman mati PN Tangerang pada 11 September 2004 setelah ditangkap Direktorat Narkoba Mabes Polri di Bandara Soekarno-Hatta karena menyelundupkan heroin sebanyak 1,2 kilogram ke Indonesia. Dia bersalah melanggar Pasal 82 ayat 1 junto 59 UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotik. Pada 2 November 2004, PT Banten memperkuat putusan mati.
(utd)