Amien Minta Jokowi Rombak Menteri Bidang Ekonomi dan Hukum

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 05:55 WIB
Menurut politikus senior PAN Amien Rais, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang sulit dan penegakan hukum terkesan tebang pilih.
Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak laporan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri) saat acara Pencanangan Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 dan Peluncuran Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/4). (ANTARA FOTO/Yudi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Senior Partai Amanat Nasional Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo untuk segera merombak jajaran menteri Kabinet Kerja. Hal tersebut disampaikannya setelah menghadiri acara pelantikan pengurus PAN di Balai Sudirman, kemarin (6/5) malam.

"Saya kira jelas sekali. Saya meminta Presiden Jokowi (untuk reshuffle)," ujar Amien.

Ada dua bidang kementerian yang dinilai Amien pantas untuk dirombak yakni ekonomi dan hukum. Dua bidang ini memang yang paling sering disebut, seiring mengencangnya isu reshuffle. Mantan Ketua MPR ini turut menilai para menteri yang menangani bidang ekonomi dan hukum layak untuk dirombak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekonomi kita sedang morat-marit, rakyat miskin masih menganga, dan hukum pun masih tebang pilih," ungkapnya.

Oleh karena itu, pendiri PAN ini meminta Presiden Jokowi untuk mempersolid hubungannya bersama dengan para pembantunya di eksekutif, dengan tidak lagi membiakan para menterinya membuat kericuhan di segala bidang.

"Pemerintah yang menguras energinya untuk mengurusi politik orang lain, itu memperlemah fokus," ujarnya.

Amien bahkan menyebut jika salah satu menteri yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly kerap membuat huru hara politik.

Diketahui, 34 menteri dalam susunan Kabinet Kerja bentukan Jokowi-Jusuf Kalla ini telah berjalan selama hampir tujuh bulan terhitung sejak pelantikan Oktober lalu.

Isu reshuffle menghangat setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan bahwa pihak Istana akan melakukan reshuffle untuk memperbaiki kinerja Kabinet Kerja. Kalla menjelaskan perombakan kabinet dirasa perlu mengingat dibutuhkannya kinerja yang mumpuni untuk mengintensifkan program kerja pemerintah saat ini.

"Ya, tentu dalam waktu ke depan ini lah," katanya di Kantor Wakil Presiden Jakarta beberapa waktu lalu. (Baca juga: Zulkifli: Jokowi Sudah Kantongi Nama Menteri yang Diganti) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER