Menteri Siti Temui Jaksa Agung Soal Eksekusi Lahan DL Sitorus

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 14:52 WIB
Lahan yang akan dieksekusi itu digunakan secara tidak sah oleh pengusaha DL Sitorus.
Ilustrasi. Foto udara kawasan hutan yang rusak di Lahat, Sumatera Selatan, Rabu (25/2). (Antara Foto/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar akan menemui Jaksa Agung M Peasetyo, Jumat (8/5), untuk membahas eksekusi lahan negara seluas 47 ribu hektar di Padang Lawas, Sumatera Utara. Lahan tersebut saat ini digunakan secara tidak sah oleh pengusaha bernama Darianus Lungguk Sitorus.

"Saya akan bicara dengan jaksa agung. Kemarin saya sudah rapat di Kejaksaan Tinggi Medan dan Pangdam. Saya menanyakan progres masing-masing tugas," ujar Siti di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta, Jumat.

Sebagaimana diketahui, setelah pada Februari 2007 Mahkamah Agung memutuskan pemerintah harus mengambil alih lahan yang dikuasai DL Sitorus, eksekusi tersebut belum selesai terlaksana. Penolakan warga setempat yang memanfaatkan lahan itu sebagai tempat mencari nafkah merupakan hambatan utama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal penolakan ini, Siti berkata, pemerintah harus memberikan pemahaman kepada warga. "Saya sudah bicara di RRI Medan dengan tokoh-tokoh masyarakat. Memang banyak soal hukum lain, ada didirikan pabrik. Tapi saya bilang nanti dulu deh, yang penting alih manajemen dulu," ucapnya.

Siti mengatakan, manajerial perusahaan milik DL Sitorus harus dijalankan pemerintah. Karena MA menunjuk Kementerian Kehutanan, dia pun menyerahkan alih manajemen ini kepada Perhutani. "Pemda juga minta tapi saya bilang nanti dulu," tuturnya.

Selain menguasai jalannya operasional perusahaan, Siti juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada warga bahwa perubahan tidak akan menghilangkan pekerjaan mereka.

"Pengertian alih manajemen itu, yang kami tukar tingkat direksi dulu, di atas dulu, sehingga operasi ke bawah tidak ada yang terganggu," tuturnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER