Jakarta, CNN Indonesia -- Sembilan dari sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional yang kabur Maret lalu berhasil ditangkap. Bersama sembilan orang ini, petugas BNN turut menangkap lima orang lainnya yang menyembunyikan para tahanan selama dalam masa pelarian.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi membenarkan ditangkapnya kembali para tahanan yang kabur ini. Namun ia mengaku belum mendapatkan info detil.
Namun yang jelas, dua dari sembilan tahanan, ditangkap di Malaysia. "Dua orang ditangkap di Malaysia, sampai saat ini masih didalami bagaimana dua orang tersebut bisa berada di Malaysia," kata Slamet saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat malam (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, dua tahanan yang ditangkap di Malaysia ini dipulangkan besok dengan penerbangan komersial melalui Bandara Soekarno Hatta.
Selain meringkus sembilan orang tersebut, Slamet mengungkapkan petugas BNN juga mengamankan lima orang yang diduga menyembunyikan para tahanan.
"Lima orang itu diamankan karena tidak melapor pada petugas dan malah menyembunyikan para buronan," kata Slamet. Belum diketahui apakah lima orang ini warga negara asing atau warga negara Indonesia.
Sebelumnya sepuluh tahanan melarikan diri dari tahanan Badan Nasional Narkotika di Cawang, Jakarta pada dini hari. Satu dari sepuluh tahanan tersebut merupakan anak buah Sylvester Obiekwe, terpidana kasus narkoba yang telah dieksekusi mati Kejaksaan Agung.
Keluar dari ruang tahanan, kesepuluh tahanan tersebut lantas menghilang setelah melompati dinding setinggi tiga meter ke kawasan Rumah Sakit Otak Nasional. (Baca juga:
BNN Investigasi Penyebab Tahanan Bisa Kabur dari Jeruji Besi)
Aksi melarikan diri ini seharusnya tidak dapat terlaksana jika empat petugas jaga BNN tidak lalai menjalankan tugas mereka. Aksi ini dapat diketahui karena tahanan-tahanan BNN lainnya berteriak memanggil petugas.
Saat ini BNN masih menginvestigasi penyebab para tahanan bisa melarikan diri. Para petugas yang berjaga pada saat kejadian berlangsung terus dimintai keterangan. Salah satu hal yang ingin digali tim tersebut adalah bagaimana bisa para tahanan memotong teralis besi berdiameter 16 milimeter yang ada di sel penjara. (Baca juga:
Kaki Tangan Terpidana Mati Sylvester Kabur dari Tahanan BNN)
(sur)