Kicauan Menteri Susi: Mundur Jabatan dan Tarif Rp 5 Triliun

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2015 11:01 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan berkicau soal banyak hal. Belakangan ia menyoal mundur dari jabatan dan rumor adanya tarif Rp 5 triliun untuk kemundurannya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Jakarta, Selasa (21/4). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Susi Pudjiastuti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Hal itu telah terungkap dalam berbagai survei yang memberikan predikat menteri terpopuler baginya.

Dalam survei Indo Barometer yang dirilis pada awal April lalu, misalnya. Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut dinilai sebagai menteri yang paling dikenal masyarakat, yaitu dengan persentase 32,1 persen.

Ia mengalahkan ketenaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Selain itu, masih dalam survei yang sama, ia juga dinilai sebagai menteri dengan kinerja terbaik. (Baca juga: Survei PolComm: Kinerja Menteri Susi Paling Diketahui Publik)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dalam survei yang dirilis Populi Center pada Januari lalu, Susi menyandang posisi sebagai menteri terfavorit pilihan masyarakat. Kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan menjadi salah satu program Menteri Susi yang populer di mata masyarakat dengan tingkat antusiasme responden sebesar 72,8 persen.

Namun, kepopuleran Susi ternyata tidak membuat jalannya sebagai menteri selalu mulus. Dalam cuitannya lewat akun Twitter @susipudjiastuti yang dikelolanya sendiri, Susi mencurahkan kegelisahan hatinya. Pada 13 Mei lalu, ia bercerita lewat akun Twitternya seputar kabar yang mengatakan ia akan mundur dari posisi menteri dan dikaitkan dengan rumor adanya duit tarif senilai Rp 5 triliun untuk kemundurannya.

"Saya dapat kabar 5T untuk saya walk away. Nilai yang sangat banyak. Saya bangga tarif untuk seorang lulusan SMP begitu mahal. Tapi Nurani & Kebebasan saya tidak mungkin saya jual, Indonesia terlalu hebat untuk ribuan trilyun. Kehormatan yang membawa saya ke jabatan ini. IF walk away its a part of honour I will do with all honour. But not bcause of I sell my freedom of mind and my PRIDE, I cant life without," tulis Susi, kemarin. (Baca juga: Reshuffle Masih Wacana, Megawati Sudah Siapkan Nama)

Susi juga bercerita tentang seorang perempuan dari Bangka Belitung yang mengatakan dirinya telah berulah dengan melarang pertambangan timah di sana. Perempuan tersebut meyakini pertambangan timah adalah sumber kehidupan bagi warga Bangka Belitung. Karena kaya akan timah, ada kehidupan dan listrik di sana.

Susi mengaku terkejut dengan pernyataan tersebut. Menanggapi itu, Susi mengatakan dirinya memang sengaja membuat surat ke Gubernur Bangka Belitung agar menyisakan satu pulau yang dijaga khusus nelayan. Hal tersebut ia lakukan karena mendengar keluhan nelayan bahwa tidak ada lagi tempat mencari ikan di sana.

"Nilai saya adalah ULAH. Saya sadar akan realita di negeri tercinta, pejabat negara apapun levelnya tidak punya nilai lain. Bisnis = nilai anda," tulis Susi dalam akun Twitternya, pada Kamis (14/5).

Setelah mencurahkan semua kekesalannya, Susi kemudian mengungkapkan harapannya agar masyarakat serta para pelaku bisnis bisa melihat bahwa ada menteri yang menjunjung tinggi nilai yang tidak bisa dibeli dengan uang. Nilai tersebut, menurut Susi, berarti penting, di antaranya integritas, harga diri, kebebasan berpikir, dan tata krama. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER