Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Amanat Nasional membuka peluang untuk mendukung kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang di 269 daerah.
"Ada beberapa daerah yang kader PPP yang sudah incumbent. Mau enggak mau ya kita dukung, karena enggak ada lagi yang kuat selain dia," ujar Ketua Tim Pilkada PAN Asman Abnur saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Kamis (28/5) lalu.
Kendati demikian, Asman menekankan hal tersebut dilakukan oleh PAN berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh figur, bukan karena melihat partai politiknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut turut disampaikannya menanggapi kabar pindah perahunya sejumlah kader PPP ke partai politik lain karena khawatir tidak dapat dicalonkan menjadi kepala daerah karena kisruh yang terjadi di dalam partai lain.
"Kami melakukan survei tidak berdasarjan partai politiknya, tapi figur. Sehingga nanti akan terlihat kandidat-kandidat yang berpotensi," kata Wakil Ketua Umum PAN ini.
Oleh sebab itu, ia mengatakan pada akhirnya nanti PAN berkoalisi tidak hanya dengan PPP, namun dengan partai politik lainnya seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan NasDem.
"Komunikasi antar partai kan sudah terjalin terus, misalkan PAN dengan PPP, PAN dengan NasDEm, Demokrat. Masing-masing kan belum tentu bisa mencalonkan satu perahu. Mereka kan butuh juga koalisi," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan telah menyiapkan strategi khusus agar kader-kader PPP tetap bisa mencalonkan diri pada pilkada, yakni menitipkan kader-kader terbaiknya ke Partai Gerindra.
Ia pun mengatakan telah bersepakat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal itu. Bahkan, beredar kabar bahwa Djan juga akan membawa kepengurusannya untuk bergabung dengan partai-partai di luar pemerintahan.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah, menyatakan PPP dan Gerindra dapat berkoalisi untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan wakilnya dalam pilkada.
“Jadi bukan sekadar nitip, tapi berkoalisi untuk memenuhi syarat,” ujarnya. Yang penting, kata Dimyati, faktor elektabilias dan popularitas calon akan dikedepankan PPP dan Gerindra sehingga mereka bisa meraih sukses bersama.
(pit)