Ahok Siapkan 7000 Unit Rusunawa untuk Pekerja

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mei 2015 13:44 WIB
Tak hanya untuk warga Jakarta, namun Rumah Susun Sederhana Sewa itu juga ditargetkan untuk warga di luar Jakarta yang bekerja di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama memberikan kata sambutan dalam pembukaan Jakarta Fair Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 Mei 2015. Jakarta Fair Kemayoran 2015 diselanggarakan dalam rangka merayakan ulang tahun Jakarta ke-488, pada 29 Mei hingga 5 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membangun 7 ribu unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Rusunawa ini nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektar.

"Kami akan membangun 7 ribu unit rusun untuk disewakan dengan ukuran 30 meter persegi," kata gubernur yang akrab disapa Ahok ini dalam pidato sambutannya di Jakarta Fair 2015, tadi malam, Jumat (29/5).

Pembangunan rusunawa tersebut ditargetkan selesai pada dua tahun mendatang. Nantinya, rusunawa tersebut dapat digunakan oleh masyarakat yang dituju, dalam hal ini adalah para pekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Targetnya tahun 2017 bisa selesai. Kalau selesai nanti dipakai menjadi rusun sewa untuk pekerja yang ada di Jakarta," ujar Ahok menjelaskan.

Untuk menempati rusunawa tersebut, calon penghuni pun tidak diberi persyaratan yang terlalu sulit. Yang penting ia bekerja di Jakarta dan mau menyewa rusun. Jika persyaratan ini terpenuhi, mereka pun bisa menempati unitnya segera.

"Tidak perlu PNS (Pegawai Negeri Sipil), bisa saja pegawai swasta, sudah berkeluarga, kami kasih," ucapnya. Bahkan persyartan untuk mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI pun tak dibutuhkan di rusun ini.

"Sekalipun bukan KTP DKI, tidak apa-apa karena kalau dia bukan KTP DKI dia tidak akan beli rumah di sini. Dia pasti bolak-balik,buang jam, buang uang," kata Ahok.

Satu unit rusunawa di kawasan Kemayoran ini nantinya memiliki tarif Rp 2 juta atau Rp 3 juta dalam satu bulan. "Daripada bolak-balik, suami istri, bisa habis Rp 3-5 juta sebulan. Jadi uangnya itu dia bisa saving buat beli rumah," ujar Ahok.

Rencana program Ahok kali ini pun ternyata mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). "Terima kasih khusus Pak Wapres yang begitu gigih mendorong agar di komplek Kemayoran ini memiliki superblok untuk kelas menengah ke bawah," ujar Ahok.

JK pun semangat dengan rencana mereka yang bisa membantu rakyat yang lebih luas lagi. "Kalau masyarakat yang tidak mampu tinggal jauh ongkosnya mahal. Kita berdosa kalau tanah negara dipakai untuk rumah mewah. Maka itu kami siapkan hampir 100 hektar untuk rumah masyarakat di sini," kata JK.

Pemikiran Ahok dan JK memang terbilang hampir serupa. Mereka menyadari bahwa selama ini pembangunan di Kemayoran 'berat sebelah'. "Ini Kemayoran milik rakyat jangan apartemen mewah saja yang diurus," kata Ahok. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER