JK Ancam Kapal Malaysia yang Berani Masuk Perairan RI

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 15:59 WIB
Pemerintah RI akan mengedepankan jalur diplomasi dalam menyelesaikan persoalan dengan Malaysia yang pesawatnya berkali-kali menerobos perbatasan Indonesia.
Kapal perang Indonesia, KRI Yos Sudarso. (Antara/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah Repubik Indonesia selama ini belum menindak tegas Malaysia yang berulang kali menerobos wilayah udara RI karena negeri jiran itu belum sampai menyentuh batas perairan Indonesia.

“Malaysia tidak boleh masuk perairan Indonesia sampai yang 12 mil itu,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (17/6).

Berdasarkan Deklarasi Juanda yang diteken 13 Desember 1957, batas perairan wilayah Indonesia ialah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau sampai titik terluar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK mengakui Malaysia sudah sering melanggar wilayah perbatasan RI. Namun ia mengatakan pemerintah RI bakal tetap mengedepankan metode diplomasi untuk menyelesaikan persoalan. (Baca juga TNI: Pemerintah Harus Ajukan Protes Diplomatik ke Malaysia)

Meski demikian, JK mengatakan pemerintah telah mempertanyakan maksud Malaysia mendatangi perairan Ambalat. “Diselesaikan secara bersahabat dulu. Kami menyampaikan pertanyaan, kalau perlu protes,” kata dia.

Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia menyatakan sejak Januari hingga Juni tahun ini, sudah sembilan kali pesawat tempur Malaysia melakukan pelanggaran dengan terbang melintas di wilayah udara RI.

Kesembilan pelanggaran oleh Malaysia itu dilakukan saat pesawat tempur Indonesia sedang tidak ada di Kalimantan atau Makassar, Sulawesi Selatan. Ketiadaan penjagaan membuat pesawat Malaysia dengan seenaknya masuk wilayah udara RI.

Malaysia biasanya mencoba masuk dari tepi perbatasan Indonesia. “Jika pesawat kita ada di sana, mereka tak mau melakukan itu. Namun jika mereka tahu tak ada pesawat kita di Tarakan, mereka masuk. Kalau kita kejar dari Jawa, mereka keburu hilang," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya. (Baca juga: TNI Geram, Pesawat Malaysia Masuk Ambalat 9 Kali)

Saat ini TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara kini menggelar Operasi Sakti di sekitar Blok Ambalat. Kedua matra TNI itu menurunkan tiga kapal perang dan jet tempur Sukhoi Su-27, Su-30, serta tiga F-16 Fighting Falcon. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER