Pidato Jokowi Tak Tanggapi Permintaan Puan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2015 12:09 WIB
Pidato Jokowi tak menanggapi permintaan Puan Maharani untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari besar nasional kelahiran Pancasila, dalam pidato Jokowi di Blitar.
Menko PMK Puan Maharani bersiap menembak di lapangan tembak kompleks Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/5), seusai olahraga bersama dengan jajaran TNI AU. Puan berharap agar SDM khususnya di TNI AU bisa lebih maju dan selaras dengan semangat revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong. (Antara Foto/Humas Menko PMK)
Blitar, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Kelahiran Pancasila yang dirayakan secara besar dan menyeluruh.

Dalam acara Grebeg Pancasila di Alun-alun Kota Blitar, Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar mengungkapkan keinginannya agar pemerintah pusat menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

"Saya harap pemerintah pusat menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila," ujar Samanhudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan itu pun disambut baik oleh Puan sebagai perwakilan keluarga Bung Karno. "Sudah saatnya pemerintah pusat menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila dan menjadikannya sebagai hari besar nasional," kata dia dalam sambutannya.

Acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua MPR Zulkifli Hasan sekaligus pembacaan manifesto Gerakan 'Ini Baru Indonesia' yang diharapkan mampu menyadarakan kembali betapa pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam bernegara. Sebelumnya budayawan Blitar diberi kesempatan untuk membacakan 'Goro-goro'.

Selain Puan dan Zulkifli acara peringatan ini dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan mantan Wakil Presiden Budiono beserta istri.

Dalam pidatonya, Jokowi tak menanggapi permintaan itu. Ia hanya menekankan agar masyarakat mampu mengamalkan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator, kota kelahiran Bapak Bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar," ujar dia.

"Mari kita bersama-sama menghayati semangat yang bersumber pada ide-ide, cita-cita, gagasan, dan harapan besar Bung Karno untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, berdikari, dan berkepribadian," kata dia.

"Mari gunakan momentum Hari Kelahiran Pancasila untuk bersatu-padu, bergandengan tangan, dan bergotong-royong mewujudkan Pancasila untuk bersatu padu, bergandengan tangan, bergotong royong mewujudkan janji-janji Bung Karno," ujar dia menutup pidatonya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER