Bahaya Awan Panas Sinabung, Warga Diminta Mengungsi

Suriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 07:57 WIB
Saat ini status Gunung Sinabung berada di level awas. Volume kubah lava diperkirakan lebih dari 3 juta meter kubik dan berpotensi meletus.
Warga tengah melihat Gunung Sinabung mengeluarkan materi vulkanik, 1 April 1 2015. (REUTERS/Y.T Haryono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali menunjukan aktivitas vulkanik. Dalam dua hari terakhir aktivitasnya terus meningkat tajam.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (3/6), volume kubah lava Sinabung saat ini diperkirakan lebih dari 3 juta meter kubik. Kubah lava ini juga labil.

"Kondisi ini berpotensi menyebabkan guguran kubah yang diikuti guguran awan panas ke arah selaran dan tenggar hingga 7 kilometer," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena peningkatan aktivitas vulaknik ini, status gunung api ini dinyatakan awas.

Atas perubahan status ini, BNPB mengimbau agar warga yang tinggal dalam radius 7 kilometer dari puncak kawah agar mengungsi. Mereka yang diimbau mengungsi terutama yang tinggal di kawasan arah Selatan dan Tenggara.

Kawasan ini meliputi Pasarpinter, Gurukinayan, Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau, Bunaken Tigapancur, Perjumaan Tigabogor, dan Desa Pintubesi.

"Bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya akan dilakukan penutupan jalur," ujar Sutopo.

Kepala BNPB Syamsul Maarif menurut Sutopo telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk evakuasi ini.

Mengingat bahayanya erupsi Sinabung selama ini, BNPB telah merekomendasikan agar warga di tujuh desa dan satu dusun bisa direlokasi. Desa dan dusun itu adalah Desa Sukameriah, Berkerah, Simacem, Gurukinayan, Kotatongsa, Berastepu, Gamber dan Dusun Sibintun.

Gunung Sinabung terus bergejolak setelah "tidur" selama ratusan tahun. Tahun 2010 lalu adalah awal rangkaian letuasan Sinabung. Bahkan sejak meletus pada September 2013 lalu, gunung api setinggi 2.460 meter ini statusnya tak pernah tenang.

Status awas gunung ini menurut Sutopo pernah diberlakukan sejak November 2013 hingga Februari 2014. "Tidak diketahui kapan erupsi gunung ini akan berhenti," ujar Sutopo.

Menurutnya fenomena Sinabung mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang terus erupsi selama lima tahun setelah tidak erupsi selama 200 tahun. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER