Loyalitas Kader Titipan PPP Jadi Potensi Kerugian Gerindra

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 11:07 WIB
Pengamat politik menilai adanya kemungkinan melunturnya komitmen kader PPP yang nantinya akan dititipkan ke Gerindra.
Pengamat politik menilai adanya kemungkinan melunturnya komitmen kader PPP yang nantinya akan dititipkan ke Gerindra. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Yunarto Wijaya (Toto) menilai adanya kemungkinan Partai Gerindra akan mendapatkan kerugian dari dititipkannya sejumlah kader PPP kubu Djan Faridz ke dalam partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut.

Loyalitas kader, kata T‎oto, membuka kemungkinan potensi kerugian bagi Partai Gerindra.

"Kader yang nantinya akan didukung oleh Gerindra itu bisa loyal atau tidak," ujar Toto saat dihubungi, Rabu (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penilaian tersebut disampaikan oleh Toto karena belum ada hasil yang final dan inkracht dari kisruh dualisme yang terjadi di internal PPP.

Selain itu, Toto pun memberikan contoh gambaran di mana Partai Gerindra menerima potensi kerugian atas komitmen titip menitip kader ini.

"Misalnya kubu Romi yang disahkan oleh pemerintah, bukan tidak mungkin kader yang dititipkan melalui komitmen bersama Prabowo jadi sadar kalau mereka sekarang sudah punya pimpinan," tuturnya.

"Bukan tidak mungkin komitmen dengan Gerindra luntur, karena mereka harus kembali pada kiblatnya," ucapnya.

"Otomatis Gerindra akan menikmati hasil nihil kalau itu terjadi," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika ini.

Karenanya, Toto mengatakan ada baiknya jika Partai Gerindra dapat memahami betul kondisi internal dan proses hukum yang saat ini tengah ditempuh oleh PPP. Menurutnya, hal tersebut menjadi pertaruhan yang cukup besar.

"Ini proses gambling dengan berpihak dan berkomitmen dengan salah satu kubu," ujarnya.

Bukan hanya itu, Toto juga menilai Gerindra dapat mengalami kerugian secara elektoral (keterwakilan politik). ‎Karena, bukan tidak mungkin Gerindra hanya dimanfaatkan oleh PPP kubu Djan dalam konteks "menyelamatkan" kadernya agar dapat ikut dalam Pilkada yang akan dilakukan secara serentak di 269 daerah pada 9 Desember mendatang.

Hal itu disampaikannya karena melihat tidak adanya koalisi yang bersifat permanen di dalam sejarah politik Indonesia.

"Jangan-jangan Gerindra hanya dimanfaatkan dalam konteks legislasi Pilkada, tapi pada kerja politiknya, kepala daerah hanya loyal kepada PPP bukan Gerindra," katanya.

"Kalau sampai terjadi seperti itu, Gerindra akan mengalami kerugian secara elektoral," tutur Toto. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER