Dari Temuan Baru, Polisi Pastikan Mahasiswa UI Dibunuh

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 19:03 WIB
Kejanggalan tersebut menurut Direktur Reskrim Polda Metro Jaya seperti lokasi danau tempat Akseyna ditemukan merupakan danau dangkal.
Ilustrasi Pembunuhan. (Thinkstock/fergregory)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti memastikan Akseyna Ahad Dori (18) tewas dibunuh. Kepastian tersebut diperoleh dari temuan baru saat gelar ulang perkara yang dilakukan Satuan Tugas Gabungan Polda Metro jaya dengan Polres Depok.

"Kami berkesimpulan bahwa untuk Akseyna kasusnya bukan bunuh diri namun korban pembunuhan. Itu hasil perkara, sudah terang ini tindak pidana kami pindahkan proses penyidikan dalam rangka membuat terang peristiwa siapa pelakunya," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (4/6).

Krishna menjelaskan kepastian Akseyna dibunuh yaitu dari beberapa kejanggalan yang didapat saat proses penyelidikan, termasuk terkait lokasi danau tempat Akseyna ditemukan merupakan danau yang dangkal. "Menenggelamkan diri adalah proses bunuh diri yang lambat, loncat dari atas itu lebih cepat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut lagi, dalam gelar ulang perkara yang dilakukan satgas gabungan ditemukan ada luka lebam pada bagian wajah dan kepala bagain belakang kemungkinan diakibatkan hasil aniaya.

Selanjutnya, posisi tas Akseyna yang hanya dikaitkan bukan diikat semakin menambah kecurigaan pihak kepolisian yang menangani khasusnya.

Selain itu, pihak dokter yang mengotopsi jasad Akseyna menyimpulkan bahwa Akseyana masih dalam keadaan bernafas namun tidak dalam kondisi sadar sebab ada air dan pasir dalam tubuh Akseyna.

Krishna mengatakan ada kemungkinan Akseyna diseret menuju danau karena ditemukan beberapa robekan di sepatu bagian tumit. "Di sini sepatu korban ada luka robek kiri kanan. Kemungkinan analisa kami tubuh korban diseret ke dalam," ujar Krishna.

Pada intinya, hingga kini Satgas Gabungan melakukan penyelidikan dan membuka kembali kasus Akseyna untuk menemukan pelakunya.

Sebelumnya, Akseyna Ahad Dori (18) yang merupakan mahasiswa angkatan 2013 Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya di Danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015. Identitas Akseyna baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015.

Saat proses penyelidikan beberapa waktu lalu, penyidik menemukan sepucuk surat di kamar kosnya yang berisi permintaan maaf serta pernyataan untuk tidak mencarinya lagi.

Namun, seorang Grafolog atau pakar tulisan tangan dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi yang dipanggil oleh polisi untuk membantu mengungkap tulisan tangan dari Aksyena menyatakan tulisan surat yang ditinggalkan Akseyna tak dibuat oleh Akseyna, melainkan orang lain. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER