Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan jika polemik partai golkar tetap berlanjut dan akhirnya mengeliminasi partai berlambang beringin itu tidak ikut serta dalam Pemiliha Kepala Daerah serentak maka golkar tak bisa dikatakan lagi sebagai satu partai.
"Kalau tidak islah berarti golkar tidak bisa mencalonkan Pilkada. Kalau satu partai tidak bisa ikut pemilu dia bukan partai, dia ormas," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (15/6).
Kendati demikian, JK tetap yakin bahwa rencana islah selama pilkada akan berjalan mulus, dan sesuai rencana sebelumnya. JK juga mengakui bahwa saat ini dirinya masih menjadi tim juru damai dan mengusahakan perdamaian atau islah golkar dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Partai Golkar kubu Agung Laksono menyebut perundingan dengan kubu Ical berpeluang tertunda akibat insiden penyerbuan Kantor Golkar Slipi Jakarta Barat oleh massa tak dikenal.
Akibat insiden ini, rencana islah padan Kamis pekan lalu tertunda. Rencananya baru nanti malam Islah digelar antar dua tim penjaringan kepala daerah dua kubu Golkar. Gedung DPP Golkar juga harus dikosongkan pasca penyerbuan itu.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Golkar kubu Agung, Zainudin Amali berharap Kantor DPP Golkar bisa kembali digunakan lagi untuk pertemuan tim penjaringan kepala daerah nanti malam.
Salah satu butir kesepakatan islah dua kubu Golkar adalah dibentuknya tim penjaringan oleh masing-masing kubu. (Baca juga:
Tim Panjaring Kepala Daerah Dua Kubu Golkar Bertemu Malam Ini)
Dari kubu Aburizal, tim penjaringan diketuai oleh MS Hidayat dan anggotanya adalah Theo L. Sambuaga, Sharif Cicip Sutardjo, Nurdin Halid, serta Aziz Syamsuddin. Kelima orang tersebut akan diarahkan oleh tim penanggung jawab yang diisi oleh Aburizal, Idrus Marham, dan Setya Novanto.
Adapun dari kubu Agung, ada nama Yorrys Rweyayi sebagai ketua yang akan dibantu oleh lima anggota yakni Ibnu Munzir, Gusti Iskandar, Lawrence Siburian, dan Lamhot Sinaga.
Sama seperti kubu Aburizal, kubu Agung pun membentuk tim pengarah yang menjadi penanggung jawab dari tim penjaringan. Tim pengarah tersebut diisi oleh Agung Laksono selaku ketua, dengan anggota Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Agun Gunandjar, Zainuddin Amali, dan Sari Yulianti.
(sur)