Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengaku senang bahwa awal Ramadan 1436 H jatuh serentak di Tanah Air. Seluruh umat muslim di Indonesia akan menjalankan puasa pada Kamis, 18 Juni 2015, lusa.
"Kita bersyukur sekali bahwa tahun ini seluruh umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan ini secara bersamaan," ujar Lukman saat ditemui usai jumpa pers tentang hasil sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (16/6).
Lukman menjelaskan, awal bulan Ramadan yang sama untuk seluruh umat Islam di Indonesia tahun ini terjadi akibat posisi hilal. Ia pun menilai hal ini sebagai bentuk berkah untuk umat Islam itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa bersama memasuki bulan Ramadan karena keberadaan hilal itu sendiri. Ini mudah-mudahan berkah karunia dari Allah yang memposisikan hilal sedemikian rupa sehingga umat Islam Indonesia bisa bersama-sama memasuki bulan Ramadan," cetus Lukman.
Sebelumnya, penentuan awal Ramadan di Indonesia memang kerap berbeda. Muhammadiyah biasanya mengawali Ramadan lebih cepat satu hari dari awal Ramadan yang ditetapkan pemerintah. Seperti yang terjadi pada puasa tahun 2014 lalu.
Namun, mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan Pimpinan Pusat Muhammadiyah memperkirakan bahwa awal Ramadan untuk semua umat Islam di Indonesia akan sama.
"Jadi alhamdulillah menurut perkiraan tidak hanya tahun ini tapi sampai lima sampai tujuh tahun ke depan insya Allah tidak berbeda. Besar kemungkinan akan terjadi situasi seperti ini," kata Din Syamsuddin.
Selama jeda waktu tersebut, Kemenag akan mengupayakan terciptanya sebuah cara pandang yang sama tentang penetapan awal Ramadan, sehingga ke depan tidak ada lagi beda di masyarakat tentang penentuan awal Ramadan tersebut.
"Kami bersama ormas Islam mencoba mendekatkan cara pandang kita dan syukur nanti kemudian menghasilkan suatu kesepakatan terkait dengan kriteria hilal. Terus akan kami upayakan," ujar Lukman.
Upaya Kemenag tersebut, kata Lukman, juga disetujui oleh ormas Islam lainnya. "Saya amat sangat bersyukur karena semua ormas Islam punya semangat yang sama ke arah itu," ucapnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin juga mendukung upaya Kemenag untuk melakukan kesamaan cara pandang tersebut. Menurutnya, selama ini penentuuan awal Ramadan maupun Idul Fitri terus menjadi isu yang sensitif.
"Memang upaya penentuan itu harus kita lakukan walaupun bagi umat Islam mengawali Ramadan dan mengakhirinya sangat kuat dimensi perdebatan. Oleh karena itu harus terus diupayakan.
Mewakili MUI, Din pun memberikan apresiasinya terhadap Menteri Agama Lukman Hakim karena selalu berupaya menyatukan umat Islam di Indonesia, terutama dalam hal kalender Islam untuk umat muslim.
"MUI menyambut upaya ini dan bersedia serta bertekad melakukan pertemuan yang intensif lagi agar ke depannya penetapan awal Ramadan bisa sama," tegas Din.
(hel)