Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Kapten Penerbang Sandy Permana, pilot pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6), telah menjemput jenazah sang Kapten ke Medan.
“Sekarang jenazah masih di Medan. Nanti dimakamkan di Semarang,” kata Dwi, tante dari istri Sandy Permana, kepada CNN Indonesia di kediamannya, Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (1/7).
Jenazah Kapten Sandy dijemput oleh pamannya, Sriyono. “Pamannya baru berangkat dari Halim pukul 05.00 WIB tadi,” ujar Dwi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga istri Kapten Sandy telah meminta kepada TNI Angkatan Udara agar dapat memakamkan jenazah siswa terbaik Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 97 itu di Semarang, Jawa Tengah.
Semarang merupakan daerah asal istri Kapten Sandy, Fitriana Hapsari, yang merupakan dokter di TNI AU. Selain meninggalkan sang istri, Kapten Sandy juga meninggalkan dua putri mereka yang masih kecil, yakni Putri (3,5 tahun) dan Zahira (2 tahun).
Kapten Sandy selama ini tinggal di Kompleks TNI AU Malang, Jawa Timur. Ia berasal berasal dari Pemalang Jawa Tengah. Jenazahnya akan dimakamkan di Semarang karena kedua orang tuanya di Pemalang sudah meninggal dan keluarganya terpencar di berbagai daerah.
Saat ini jenazah Kapten Sandy sedang dalam proses dipindahkan dari Medan ke Malang. Jenazah diperkirakan tiba siang nanti di Malang.
“Berdasarkan informasi yang saya terima, 12 jenazah nanti dibawa ke Malang dulu. Di sana ada upacara pelepasan TNI AU. Setelah itu jenazah akan didistribusikan sesuai lokasi pemakaman," kata Dwi.
Simak Fokus:
Hercules Jatuh di MedanKapten Sandy Permana merupakan pilot utama yang menerbangkan pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting KM 10, Padang Bulan, Medan, kemarin. Sandy, menurut laman TNI AU, berasal dari Skuadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang. Dia dinobatkan sebagai siswa terbaik lantaran mempunyai prestasi paling cemerlang di antara 73 siswa lainnya.
(agk)