Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi mengeluarkan sejumlah instruksi untuk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyusul jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara di Medan, Sumatera Utara. Pesawat itu menimpa bangunan, mengakibatkan 100 orang lebih tewas. (Baca:
147 Kantong Jenazah Korban Hercules Diterima RS Adam Malik)
Pertama, Jokowi memerintahkan investigasi mendalam soal kecelakaan tersebut. Kedua, Menhan dan Panglima TNI diperintahkan melakukan perombakan mendasar tentang manajemen alat utama sistem senjata.
“Sistem pengadaan alutsista juga diubah. Kita tidak hanya membeli senjata, tapi juga merancang bangun, memproduksi, melakukan operasionalisasi, sehingga memudahkan penggantian alutsista yang sudah tua,” kata Jokowi, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadaan alutsista mesti diarahkan menuju modernisasi persenjataan TNI. “Saya ingin TNI memperkuat sistem
zero accident atau kecelakaan nihil untuk penggunaan alutsista,” ujar Jokowi.
“Pesawat tempur, pesawat angkut, kapal perang, kapal selam, hingga helikopter serta perwira dan prajurit TNI yang mengawakinya harus berada dalam kesiapan operasional tinggi,” kata Presiden.
Simak Fokus:
Hercules Jatuh di MedanSebelum jatuh, pesawat Hercules nahas melakukan perjalanan ke beberapa landasan udara TNI yang ada di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pesawat itu membawa muatan logistik.
Senin (29/6), pesawat berangkat dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, menuju Lanud Adisutjipto, Semarang, Jawa Tengah, sebelum kemudian terbang ke Lanud Halim Perdakanusuma, Jakarta.
Selasa (30/6), Hercules itu berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Lanud Dumai dan Lanud Suwondo, Medan.
Malang ketika hendak menuju Lanud Tanjung Pinang, pesawat mengalami kecelakaan. Seluruh penumpang di dalamnya disebutkan tewas.
(agk)