Hujan Air Mata di RS Adam Malik Medan

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 15:59 WIB
Musibah jatuhnya pesawat Hercules nomor penerbangan A-1310 di Medan, Selasa (30/6), meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi para keluarga korban.
Sahata Sihombing, ayah dari Ester Yosepine Sihombing (18) dan Rita Yunita Sihombing (14) yang menjadi korban meninggal dalam jatuhnya pesawat hercules di Medan. Rosmiyati Dewi Kandi/CNN Indonesia.
Jakarta, CNN Indonesia -- Musibah jatuhnya pesawat Hercules nomor penerbangan A-1310 di Medan, Selasa (30/6), meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi para keluarga korban. Sahata Sihombing (48) misalnya. Sersan Dua yang bertugas di Babinsa Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, itu kehilangan dua anak yang dicintainya.

Ester Yosepine Sihombing dan  Rita Yunita Sihombing menjadi korban tewas pesawat nahas tersebut. Kakak beradik yang masing-masing berusia 18 dan 14 tahun itu menjadi dua di antara 100 lebih penumpang sipil yang menjadi korban.

Dengan terus menahan tangis Sahata menceritakan kisah duka yang dialaminya saat ditemui CNN Indonesia di samping ruang jenazah Rumah Sakit Adam Malik Medan, Rabu siang (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahata menuturkan kedua anak gadisnya saat itu hendak dalam perjalanan menuju Natuna dari Lapangan Udara Suwondo Medan --dulu Bandara Polonia.  "Anak saya memang sengaja naik Hercules karena kalau  dari Bandara Kualanamu terlalu jauh," ucap Sahata dengan mata berkaca-kaca. (Baca: Hercules Jatuh, Jokowi Berdoa Indonesia Jauh dari Musibah)

Sahata mengatakan keluarganya kadang naik pesawat komersial kadang menumpang Hercules. Kalau naik Hercules memang jaraknya ke bandara lebih dekat  namun untuk mengurus surat izin jalannya butuh waktu yang tidak sedikit. "Mengurus suratnya ke Polresta dan ke lanud dulu," ujar dia.

Sahata kadang merasa bingung juga karena biaya yang dikenakan untuk keluarganya saat menumpang Hercules terbilang mahal. "Satu orang Rp 750 ribu," ucapnya lirih. (Baca: Menhan: Warga Sipil Bayar Naik Hercules Itu Sudah Biasa)

Ayah dua orang anak ini berencana membawa jenazah  buah hatinya itu ke Sidikalang, Dairi, Sumut. "Saya terakhir bertemu dengan mereka tanggal 23 Mei lalu di Medan, ternyata itu lah pertemua terakhir saya dengan mereka," kata Sahata sembari terisak.

Dengan mata menatap ke arah ruang jenazah, Sahata menuturkan sebelum musibah ini terjadi istrinya terlihat merasa sangat gelisah.  "Malam hari ini ibunya anak-anak tidak bisa tidur," tutur dia. (Baca: 147 Kantong Jenazah Korban Hercules Diterima RS Adam Malik)

Selain Sahata, di seputaran areal ruang jenazah RS Adam Malik juga terlihat para keluarga korban Hercules yang tampak sangat terpukul. Air mata mereka tampak terus membasahi wajah-wajah yang penuh duka.

(obs/obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER