Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia akan menjadi target dari ancaman perebutan pangan, energi dan air. Hal tersebut dikarenakan Indonesia berada di daerah ekuator yang kaya dengan sumber pangan, energi dan air.
Hal ini disampaikan oleh Jenderal Gatot dalam pemaparan visi dan misi, sebelum dilakukannya uji kelayakan dan kepatutan bersama Komisi I DPR. Dalam kesempatan yang sama, Gatot mengatakan hal ini sudah sejak jauh hari disampaikan oleh Presiden Soekarno.
(Lihat Juga: Uji Kelayakan di DPR, Gatot Enggan Komentari Musibah Hercules)"Beliau mengatakan kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia," ucap Gatot di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Staf Angkatan Darat ini mengatakan hal ini juga sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yakni kekayaan sumber daya alam Indonesia, justru dapat menjadi petaka bagi Indonesia itu sendiri.
Dalam pemaparannya tadi, Gatot menyampaikan konsumsi energi pada 2035 nanti akan naik 41 persen dibandingkan dengan kebutuhan energi saat ini. Hal ini akan menyebabkannya tergantikannya sumber energi saat ini fosil ke energi hayati.
Dari seluruh negara yang ada, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi vegetasi (cocok tanam) sepanjang tahunnya.
Oleh karena itu, Gatotpun kembali mengingatkan masalah kependudukan, energi, pangan, air dan sumber daya manusia ini tetap ada kaitannya dengan pertahanan dan keamanan. Hal-hal itu pula yang menjadi konflik di masa depan. Tak hanya itu, Jenderal Gatot mengaku siap untuk membantu dan membawa TNI mengatasi ancaman-ancaman itu.
"TNI siap membantu dengan menyadarkan masyarakat akan potensi ancaman itu," ucapnya.
Jenderal Gatot Nurmantyo terpilih sebagai calon nomor satu di TNI pada Rabu (10/6) silam. Nama Gatot diajukan ke DPR bersamaan dengan nama calon tunggal Kepala BIN, Sutiyoso.
(Lihat Juga: Jokowi: Saya Harap Gatot dan Sutiyoso Tak Ditolak DPR)Jokowi mengatakan pencalonan Panglima TNI merupakan hak prerogatifnya sebagai Presiden, meski kemudian menimbulkan pro kontra atas kepemimpinan panglima yang kembali diemban Angkatan Darat. Karena sebelumnya, sejak pemerintahan Abdurrahman Wahid pimpinan tertinggi TNI itu bergiliran antara TNI AD, AU dan AL.
"Ini kewenangan saya sebagai panglima tertinggi TNI untuk mencalonkan Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo," kata Jokowi.
(utd)