Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Muzani menyebutkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo apabila nanti resmi menjabat sebagai Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko.
Pekerjaan rumah yang pertama adalah melakukan koordinasi yang baik di antara ketiga matra, yakni darat, laut, dan udara. Muzani menilai negara yang luas seperti Indonesia ini akan tangguh apabila ketiga matra ini dapat bersinergi dengan baik.
"Indonesia memerlukan sistem pertahanan yang efektif dan kuat," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti di situ, anggota Komisi I DPR ini menilai Panglima TNI yang selanjutnya harus dapat mengimbangi koordinasi di antara ketiga matra dengan perlengkapan senjata yang baik dan mendukung kinerja ketiga angkatan TNI.
"Perlu ada road map baru dari Pak Gatot," ucapnya.
Muzani turut menyoroti pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia berharap, Gatot dapat lebih teliti lagi melakukan pengecekan terhadap seluruh peralatan TNI apabila dirinya resmi menjabat sebagai Panglima TNI. (Baca:
Komisi I DPR: Tingkatkan Anggaran Pemeliharaan Alutsista)
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini berharap agar Gatot dapat menghentikan sistem hibah alutsista bagi TNI. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk menghindari terjadinya kembali tragedi yang memakan korban jiwa seperti jatuhnya pesawat Hercules C-130B.
"Kami meminta agar persenjataan dan perlengkapan pendukung didapatkan dengan cara beli yang baru," tutur Muzani.
Adapun Gatot yang kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal ketika ditemui di DPR saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan atas pencalonannya sebagai Panglima TNI, enggan mengomentari musibah Hercules. (Baca:
KSAD Gatot Sebut Proxy War Tantangan Pertahanan Indonesia)
(obs)