Moeldoko Sebut Hercules Terbaru Buatan 80an

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 19:27 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya akan mengistirahatkan pesawat Hercules buatan 1960an paska insiden jatuhnya Hercules.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjabat tangan dengan para pemimpin redaksi media massa di Mabes TNI, Selasa (16/6). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan saat ini institusinya memiliki 22 unit pesawat Hercules. Dari total tersebut, pesawat yang paling baru dibuat pada 1980.

"Kami punya semuanya 22 ya. Tadi angkatan 1960-an ada enam, angkatan 1980-an itu ada delapan. Sisanya angkatan 1978," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Pesawat yang dibuat pada 1980 itulah, ucap Moeldoko, yang merupakan buatan terbaru yang dimiliki Indonesia saat ini. Sementara, yang tertua dibuat tahun 1960, salah satunya adalah Hercules C-130 yang dioperatori oleh TNI Angkatan Udara (AU) dengan nomor registrasi A 1301 yang jatuh kawasan Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Hercules A 1301 yang kemarin itu kondisinya tahun 1960, hanya dipakai oleh Indonesia tahun 1964," kata dia. (Baca Juga: FOKUS Hercules Jatuh di Medan)

Iapun berencana untuk mengistirahatkan dulu pesawat Hercules lain dengan tahun terbitan yang sama untuk dievaluasi secara lebih detail.

"Kami evaluasi, intinya kami pahami dengan baik kondisi saat ini. Selanjutnya kami akan menyusun, memperbaiki rencana strategis ke depan," ujar dia.

Ketika ditanya soal batas kelayakan pesawat, Moeldoko mengatakan ukuran kelayakan pesawat tidak hanya dilihat dari usia pesawat saja, melainkan juga dilihat dari bagaimana evaluasi tiap harinya. (Baca Juga: Alutsista Kuno Tak Layak Pakai Akan Dikandangkan)

"Di sini juga dilihat kerangkanya, masih bagus atau tidak, bagaimana dengan mesinnya, bagaimana dengan yang lain-lain," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto memperkirakan penyebab jatuhnya Hercules C-130 A-1310 di Medan, Selasa (30/6) lalu, disebabkan oleh gangguan salah satu bagian mesin pesawat. Perkiraan tersebut didukung juga dari laporan sang pilot kepada petugas Landasan Udara Suwondo sebelum akhirnya terjadi kecelakaan tersebut.

"Jadi diperkirakan itu ada masalah di mesin nomer empat. Kalo Hercules mesinnya ada empat, itu paling kanan, paling luar. Secara teori itu bisa diperbaiki," ujar Dwi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (2/7).

Dwi mengatakan bahwa selain kerusakan mesin, TNI AU sejauh ini juga memperkirakan bahwa kondisi sekitar bandara yang tidak sesuai aturan menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan Hercules C-130 saat itu.

"Lingkungan bandara dibangun semaunya. Kalo seandainya di sana tidak ada antena menurut penerbang bisa terselamatkan," ujarnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER