Akan Pensiun, Moeldoko Sampaikan Pertanggungjawaban Siang Ini

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 07:14 WIB
Jelang pensiun Agustus mendatang, Jenderal Moeldoko akan melaporkan capaiannya selama menjabat Panglima TNI di hadapan Komisi I DPR RI.
Para wartawan berfoto bersama Panglima TNI Moeldoko usai sang Panglima membuka Pelatihan Kedaruratan Wartawan, Jumat (12/6). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- DPR telah menyetujui Gatot Nurmantyo menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Pelantikan Gatot akan dilakukan setelah Moeldoko pensiun pada bulan depan, 1 Agustus.

Jenderal Moeldoko rencananya hari ini akan mempertanggungjawabkan uji kelayakan dan kepatutan Panglima TNI, serta melaporkan hasil capaiannya selama menjabat Panglima TNI. Didampingi oleh seluruh Lepala Staf Angkatan TNI, Moeldoko akan menyampaikannya di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, di hadapan anggota Komisi I DPR RI.

"Jam 15.00 di Mabes TNI Cilangkap, didampingi Kepala Staf Angkatan, di depan anggota Komisi I DPR RI," demikian keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia dari Pusat Penerangan TNI, Senin (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moeldoko lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Dia sudah menempati sejumlah posisi strategis di militer. Sang jenderal lulus dengan predikat terbaik dari Akademi Militer pada 1981. Setelah lulus dari akademi itu, dia menduduki jabatan penting, Wadan Yonif 202/Tajimalela.

Kiprah yang moncer membuatnya dipercaya sebagai Komandan Yonif Infanteri 201/Jaya Yudha, lalu Dandim 0501 BS Jakarta Pusat, Sespri Wakil Kepala TNI Staf Angkatan Darat, dan Pabandya-3Ops PB-/Sospad.

Karier militer Moeldoko meroket cepat. Sepanjang tahun 2010, peraih bintang Adhi Makayasa ini menduduki tiga posisi penting dalam tiga kali rotasinya. Diangkat menjadi Panglima Divisi 1/Kostrad, lalu Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan kemudian Panglima Kodam III/Siliwangi.

Dari sisi prestasi, Moeldoko pernah mendapatkan beberapa tanda kehormatan negara seperti Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV, Satya Lencana Seroja, tanda jasa dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Satya Lencana Santi Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, dan Bintang Kartika Eka Paksi Utama.

Moeldoko juga dipercaya mengemban jabatan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Berselang dua tahun, Februari 2013, dia ditunjuk sebagai wakil KSAD. Empat  bulan kemudian, 22 Mei 2013, ia terpilih menggantikan Pramono Edhie sebagai KSAD yang ke-30.

Selain tekun menimba ilmu kemiliteran, Moeldoko meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. Dia meraih gelar Doktor (S-3) jurusan Administrasi Negara dari Universitas Indonesia.

Beberapa waktu lalu jelang pensiun Moeldoko membagikan 55 ribu jam tangan gratis untuk prajuritnya sebagai kenang-kenangan. Jam tangan itu bermerek Jenderal TNI Moeldoko.

Selama Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI, beragam kasus bentrok menimpa satuannya. Bentrokan misalnya terjadi antarkesatuan di TNI, bahkan tak sedikit dengan institusi Polri.

Minggu malam, 31 Mei 2015, terjadi bentrok antara oknum Kopassus dengan TNI Angkatan Udara di sebuah kafe di Sukoharjo, Jawa Tengah. Serma Zulkifli dari TNI AU tewas dalam kasus ini. Peristiwa dipicu saling senggol. Tujuh anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, menjadi tersangka.

Bentrokan lain yang melibatkan TNI dengan Polri juga beberapa kali terjadi. Rabu 19 November 2014, baku tembak antara personel TNI Batalyon Infanteri (Yonif) 134 Tuah Sakti dengan aparat Brimob Polda Kepulauan Riau terjadi di Markas Brimob Batam.

Akhir September 2014, empat anggota TNI batalyon yang sama terluka tembak setelah bentrok dengan personel Brimob di Batam. Sementara pada 14 Oktober 2014, sejumlah anggota Yonif 756/ Wamena dan Brimob terlibat baku tembak di Pirime, Lanny Jaya, Papua. Dalam peristiwa itu, komandan Pos TNI, Letnan Ali, terluka tembak di kaki. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER