Kapolri Sebut Dua Pilot Hanya Simpatisan Bukan Anggota ISIS

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2015 21:54 WIB
Jenderal Badrodin Haiti menyatakan jasil penyelidikan Polri menunjukkan kedua pilot belum ada kaitan dengan ISIS hanya mendukung saja.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat buka bersama di KPK, Kamis (9/7). (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan dua pilot Indonesia hanya simpatisan dan bukan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pihaknya telah rampung menggelar penyelidikan kepada dua pilot tersebut.

"Hasil penyelidikan oleh Polri memang belum terkait dengan jaringan mungkin juga hanya mendukung (ISIS) sebab dalam akunnya juga hanya mendukung ISIS," kata Badrodin di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (9/7).

Badrodin menegaskan seseorang yang mendukung ISIS bukan berarti anggota dari ISIS. Alhasil, pihak Kepolisian belum dapat menyeret mereka dalam ranah pidana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hanya menjadikan cacatan lalu kemudian disebarkan ke beberapa negara. Sekarang masih dalam proses pendalaman tapi sementara dugaan kita belum ada kaitan," katanya.

Sebelumnya, dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP) yang dibocorkan oleh majalah online The Intercept dan dirilis di situsnya, Rabu (8/7) menyebutkan dua pilot Indonesia yang diduga bergabung dengan ISIS itu ialah Ridwan Agustin dari maskapai AirAsia dan Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno dari maskapai Premiair.

Menurut dokumen AFP, Ridwan menjadi pilot AirAsia sejak 2010. Dia terbang di rute-rute internasional seperti Hong Kong dan Singapura. Sebelum akun Facebook-nya ditutup, Ridwan mem-posting beberapa fotonya yang sedang menggunakan seragam pilot di depan pesawat AirAsia.

Ridwan diduga telah membuat akun Facebook lain dengan nama berbeda. Pria beristri pramugari AirAsia itu saat ini disebut tinggal di Raqqa, Suriah.

BACA FOKUS: Pilot Indonesia Gabung ISIS

Sementara Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno sebelum bekerja di Primeair. Dia bahkan disebut pernah menjadi pilot TNI Angkatan Udara.

Premiair mengatakan pada The Intercept bahwa Tomi telah berhenti bekerja untuk perusahaan itu sejak 1 Juni. Hal tersebut sesuai dengan informasi di akun Facebook-nya, bawah dia pada 1 Juni meninggalkan pekerjaannya sebagai pilot di Premiair dan kini bekerja sebagai ‘driver’ di ‘Bumi Alloh Subhanahu Wata’ala.

Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno pilot Indonesia yang dinyatakan media Australia bergabung dengan ISIS disebutkan pernah bergabung dengan TNI Angkatan Udara (AU). Informasi itu diluruskan oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Berdasarkan informasi yang diberikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Kolonel Laut (P) M Zainudin, Tomi terdata telah keluar dari satuan TNI AL sejak 10 November 2010 silam. Pria yang pernah tinggal di Sidoarjo itu merupakan alumni Pendidikan Calon Perwira (Dikcapa) angkatan XXXI tahun 2002.

"Intinya memang dia (Tomi) bekas personel TNI AL. Tapi, karena dia sudah pensiun maka bukan tanggung jawab TNI AL lagi," kata Zainudin.

Sebagaimana dikutip dari laman detik.com, seseorang mengaku Abu Alfatih mengirimkan klarifikasi atas hal itu. Seseorang bernama Abu Alfatih Hendratno itu menyebut dirinya masih sebagai WNI tetapi tidak menyebutkan di mana saat ini dia berada. Pernyataan terkait itu disampaikan dalam lima poin.:

1. Saya tidak ada kaitan dengan kelompok ISIS seperti mereka duga, itupun Anda muat sebelum ada klarifikasi
2. Saya sebagai WNI yang berusaha menaati aturan dan kewajiban muamalah saya sebaik mungkin dalam hidup di negeri ini
3. Apakah dengan hanya memberikan like pada status seseorang menjadikan kita serupa dengan mereka?
4. Tidak ada baiat antara saya dengan ISIS sampai saat ini
5. Bukan karena dampak dari berita itu saja tapi tidak dilalui klarifikasi pada yang bersangkutan adalah hal yang menurut saya perlu diluruskan.

Demikian klarifikasi saya semoga kita semua bisa belajar menjadi lebih profesional dan lebih teliti dalam menjalani hidup ini. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER