Stasiun Pasar Senen Tak Terpengaruh KA Matarmaja Anjlok

Abraham Utama | CNN Indonesia
Minggu, 12 Jul 2015 18:36 WIB
Perjalanan kereta api berlangsung normal tanpa ada penundaan meskipun KA Matarmaja sempat anjlok Ahad pagi yang menyebabkan lima perjalanan kereta terhambat.
Pemudik menunggu kereta di peron Stasiun Kereta Api Senen, Jakarta, Kamis, 9 Juli 2015. Puncak arus mudik penumpang yang menggunakan kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, diprediksi mulai H-5 hingga H-1. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Oya Santika, mengatakan pemberangkatan kereta api dari stasiunnya tidak terpengaruh oleh peristiwa anjloknya Kereta Api Matarmaja di kawasan Blitar, Ahad (12/7) pagi tadi. Seluruh jadwal pemberangkatan kereta api dari Stasiun Pasar Senen berjalan seperti biasa.

"Tidak ada pengaruhnya, buktinya tidak antrean penumpang di peron," ujar Santika, Ahad sore.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, tidak terjadi penumpukan penumpang dalam jumlah masif di stasiun yang khusus memberangkatkan kereta api kelas bisnis dan ekonomi tersebut. Meski demikian, puluhan penumpang terlihat duduk-duduk di sekitar peron menanti kedatangan kereta mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain penumpang, sejumlah orang masih terlihat mencari tiket kereta di loket dan minimarket Pasar Senen.

Pagi tadi, KA Matarmaja dengan rute Jakarta-Malang anjlok di sekitar kawasan Stasiun Wlingi, Kabupaten Blitar, sekitar pukul 6.30 WIB. Anjloknya kereta kelas ekonomi ini menyebabkan tiga perjalanan kereta menuju Malang dan dua kereta api dari Malang terhambat.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, kereta yang sempat mendapatkan ekses dari anjloknya KA Matarmaja antara lain, KA Malabar rute Bandung-Malang, KA Majapahit rute Pasar Senen-Malang, KA Gajayana rute Gambir-Malang, dan KA Malioboro Express rute Malang-Yogyakarta.

Secara umum, Kementerian Perhubungan mencatat pada tahun 2013 penumpang kereta api pada arus mudik tercatat sebanyak 3.484.420 orang. Setahun berikutnya angka itu meningkat hingga 5.096.472.

Tahun ini Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik pada moda kereta api akan meningkat 8,54 persen atau mencapai 5.531.868. Puncak arus mudik pada mode transportasi ini diprediksi terjadi pada hari kedua menjelang lebaran.

Jumlah pemudik dari DKI Jakarta pada hari raya Lebaran Idul Fitri 2015 diprediksi mencapai angka 6 juta lebih. Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta memperkirakan, kenaikan jumlah pemudik terjadi merata di seluruh moda angkutan mudik.

Diberitakan sebelumnya, Dishubtrans memprediksi jumlah pemudik dari Jakarta pada tahun ini akan mencapai jumlah 6.532.403 orang. Jumlah pemudik tahun ini diperkirakan meningkat dari jumlah yang ada tahun lalu sebesar 5.750.854.

Prediksi jumlah penumpang angkutan lebaran ini untuk H-7 hingga H 7 (Idul Fitri). Jumlah terangkum dari moda angkutan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), Mudik Gratis, Kereta Api, Laut, dan Udara," ujar Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah.
(rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER