Jakarta, CNN Indonesia -- Belasan orang mengantre sambil menutupi hidung mereka dengan baju, kerudung, maupun tisu. Mereka sedang mengantre untuk sekadar buang air kecil maupun buang air besar di toilet Area Peristirahatan Tol Cipali KM 86.
"Duh, bau banget," kata seorang ibu sambil membuka sebuah pintu toilet. Sesaat setelah ibu tersebut melontarkan pendapatnya, seketika itu juga aroma tak sedap menyergap hidung. Aroma itu seolah baru saja membebaskan diri dari sebuah ruangan yang terkunci rapat setelah sekian lama.
Aroma tak sedap di toilet itu ternyata bukan disebabkan oleh ulah para penggunanya yang tak menjaga kebersihan, melainkan akibat fasilitas yang memang tak memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air yang bisa digunakan sangat sedikit. Entah itu untuk keperluan buang air maupun hanya sekadar cuci tangan.
Belum lagi keran-keran air yang bocor dan beberapa sistem perairan di WC tidak bisa beroperasi. Jadi tak heran jika aroma tak sedap menyeruak ke mana-mana. Sampai ke bagian luar toilet pun ikut tercium.
Kondisi tersebut diperburuk dengan ketiadaan petugas kebersihan toilet sehingga sampah tisu yang terlihat menumpuk di setiap tempat sampah.
Keadaan toilet pun semakin terlihat menjijikan.
Tapi, apa boleh buat. Banyak orang yang terpaksa harus bertahan karena mungkin sudah tak kuat menahan kencing atau buang air besar. Meski ada juga beberapa yang memilih mengurungkan niat mereka karena kondisi toilet yang bisa dibilang terlalu kotor dan tak terawat untuk sebuah tempat baru.
"Kamar mandinya minim fasilitas. Kencengan air yang bocor daripada air yang mengalir. Ini produk gagal apa bagaimana nih?" kata Sulis, pemudik asal Cakung, Jakarta Timur, kepada CNN Indonesia.
Pendapat serupa juga terlontar dari Hadi, laki-laki paruh baya yang hendak pergi ke Banjarnegara, Jawa Tengah juga merasakan kekurangan yang sama.
Bagi Hadi, MCK merupakan sesuatu yang paling utama, apalagi di tempat peristirahatan. Jika kondisinya tidak baik, beristirahat pun jadi tidak nyaman.
"Fasilitas MCK, airnya masih kurang. Padahal itu sangat penting. Apalagi buat ibu yang bawa anak," ujar Hadi.
Meski banyak yang menyayangkan kondisi fasilitas area peristirahatan di KM 86 ruas Tol Cipali tersebut, ada juga yang menanggapinya dengan baik.
Aji menanggapi positif kondisi fasilitas di area peristirahatan tersebut karena bagi dia yang sering mengemudikan mobil dari Jakarta ke Jawa Tengah saat mudik, area peristirahatan sudah cukup jika sudah ada tempat untuk meluruskan kaki.
"Kalau untuk tahun pertama sudah lumayan lah. Asal bisa buat istirahat, meluruskan kaki, dan menguletkan badan sudah cukup," ujar Aji.
Tidak hanya fasilitas toilet, listrik pun ternyata belum cukup tersedia di area peristirahatan Tol Cipali KM 86. Hal tersebut terlihat dari padamnya lampu di sebuah minimarket yang cukup lama. Bahkan lampu di toilet juga sempat 'byar pet'.
Salah satu petugas minimarket mengatakan memang belum ada suplai listrik jadi untuk kegiatan minimarket tersebut pun masih menggunakan genset.
"Kalau mati ya sering. Tergantung bensinnya. Di sini belum ada listrik, masih pakai genset," kata petugas minimarket yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain ada toilet dan minimarket, di area peristirahatan tersebut juga ada masjid dan gerai makanan. Kondisi masjid dan gerai makanan masih cukup nyaman. Hanya saja pasokan air memang masih sangat sedikit.
Tol Cipali memiliki jarak sepanjang 116,75 kilometer. Dengan rute yang panjang dan juga banyaknya kecelakaan yang terjadi di sana, polisi mengimbau pengemudi untuk sering-sering beristirahat jika lelah.
Sayangnya, tak sedikit orang yang menilai kondisi area peristirahatan saat ini masih belum nyaman. Untungnya saja, keberadaan tol tersebut dianggap bisa memudahkan para pemudik karena bisa memangkas waktu tempuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan melalui jalur pantura.
Di Tol Cikopo-Palimanan sendiri ada delapan buah area peristirahatan yang mulai beroperasi yaitu di KM 86, KM 102, KM 130, dan KM 166.
Masing-masing area peristirahatan tersebut menyediakan toilet, musala, tempat parkir hingga beberapa gerai makanan. Bahkan ada beberapa SPBU yang telah beroperasi, seperti di KM 102.
Berdasarkan pemantauan CNN Indonesia, kondisi area peristirahatan hampir serupa, dilihat dari fasilitas yang ada. Namun dari semuanya, area peristirahatan di KM 86 terlihat lebih ramai dari yang lainnya dan ini mungkin karena area peristirahatan tersebut paling dekat dengan gerbang masuk tol.
Selain di KM 86, kondisi semua area peristirahatan dari kejauhan terlihat masih dalam tahap pembangunan.
Minimarket pun beroperasi seadanya sementara kondisinya terlihat masih berantakan atau hanya menggunakan tenda.
Tetapi ini hanyalah kondisi satu area peristirahatan di sepanjang jalan tol baru itu dan CNN Indonesia belum mengamati seluruh area peristirahatan yang ada..
(hel)