Penutupan Dua Bandara Akibat Gamalama dan Raung Berlanjut

Abraham Utama | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jul 2015 18:45 WIB
Aktivitas Gunung Gamalama yang tak kunjung usai dan radiusnya yang terbilang pendek dengan bandara dipastikan membuat bandara ditutup.
Suasana kota Ternate dan Stadion Gelora Kie Raha di kaki Gunung Gamalama di Maluku Utara, Rabu (31/12). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Gamalama pada level III atau siaga sejak gunung tersebut bererupsi menyemburkan abu vulkanik pada Kamis, 17 Desember. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan kembali memperpanjang masa penutupan Bandara Sultan Babulah di Ternate, Maluku Utara dan Bandara Notohadinegoro di Jember, Jawa Timur, sore ini.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Julius Adravida Barata, mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama yang tak kunjung usai merupakan penyebab penutupan Bandara Sultan Babulah.

Sebagaimana diketahui, gunung berapi tersebut berada dalam radius pendek dengan bandara yang melayani delapan rute penerbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, meskipun aktivitas vulkanik Gunung Raung menunjukkan tren yang menurun, Kemenhub juga tetap memperpanjang penutupan Bandara Notohadinegoro.

"Ruang udara di sekitarnya masih terkena dampak abu vulkanik. Ada catatan, beberapa masalah pada pesawat diakibatkan debu tipis gunung berapi. Debu ini bisa mematikan mesin jet meskipun tipis," ujarnya di Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Jakarta, Sabtu (18/7).

Berdasarkan notice to airmen (notam) C0580/15, Bandara Sultan Babulah dinyatakan ditutup hingga Minggu (19/7) pukul 17.00 WIT.

Adapun, penutupan Bandara Notohadinegoro diperpanjang sampai Minggu besok hingga pukul 6.00 WIB berdasarkan notam bernomor C0581/15. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER