Penanganan Arus Balik Lebih Berat Ketimbang Arus Mudik

Abraham Utama | CNN Indonesia
Minggu, 19 Jul 2015 03:45 WIB
Kementerian Perhubungan menyebut ketiadaan transportasi gratis membuat penanganan arus balik  lebaran lebih berat dibanding arus mudik lebaran.
Ratusan kendaraan pemudik terjebak antrean panjang di Jalan By pass, Cicalengka menuju Simpang Nagreg Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (15/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata mengatakan, penanganan arus balik lebih berat dibandingkan arus mudik pada periode libur lebaran. Ketiadaan layanan transportasi gratis bagi masyarakat untuk kembali ke domisili mereka merupakan salah satu penyebabnya.

Barata menuturkan, saat arus mudik berlangsung sejumlah perusahaan swasta dan instansi pemerintah menggelar mudik gratis. Ratusan bus disediakan untuk ribuan pemudik. Para pemudik yang ikut program mudik gratis tersebut yang menurut Barata perlu diberikan perhatian khusus.

"Saat arus mudik banyak perusahan tertentu yang gelar mudik gratis, lebih dari ratusan bus dikerahkan. Tapi untuk arus balik ini tidak dilakukan," ujarnya di Posko Angkutan Lebaran Terpadu, Jakarta, Sabtu (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barata memprediksi, para pemudik tersebut akan kembali ke domisili mereka menumpang angkutan umum, baik transportasi udara, kereta api, laut, atau bus.
"Kami berharap moda transportasi untuk arus balik siap, terutama yang darat. Kalau pemudik yang menggunakan pesawat mungkin sudah menyiapkan tiket untuk balik," ucapnya.

Sebelumnya Kepala Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Djoko Sasono memprediksi arus balik akan meningkat secara signifikan Senin (20/7) mendatang. Hari itu, masyarakat dari beberapa wilayah yang berjarak cukup jauh dari Jakarta akan kembali ke ibukota.

Prediksi itu diutarakan berdasarkan akhir masa cuti bersama pegawai di instansi pemerintahan. Meski demikian, Djoko belum dapat memperkirakan kapan puncak arus mudik akan terjadi.

Djoko berkata, perbedaan akhir masa cuti antara pegawai pemerintahan, pegawai perusahaan swasta dan anak sekolahan membuat arus balik terpecah ke hari-hari yang berbeda. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER