Pemerintah Rebut Empat Aset DKI yang Dikuasai Pihak Ketiga

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jul 2015 15:32 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berhasil mengamankan aset DKI Jakarta, berupa lahan, yang berpuluh tahun sempat dikuasai pihak ketiga.
Ilustrasi ibu kota Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, kemarin, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede membeberkan kinerja wiayahnya. Dalam paparannya ia menyebut sudah berhasil mengamankan aset DKI Jakarta, berupa lahan, yang berpuluh tahun sempat dikuasai pihak ketiga. Lahan-lahan tersebut pun nantinya akan difungsikan dengan lebih baik lagi demi kepentingan umum.

"Kami sudah melakukan pengembalian lahan yang tadinya dikuasai pihak lain, sekarang sudah kembali kita kuasai," kata Mangara Pardede di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Mangara mengatakan, setidaknya ada empat lahan yang sudah diambil alih kembali dari pihak swasta maupun dari masyarakat. Lahan tersebut antara lain berada di Karet Tengsin, Percetakan Negara, Johar Baru, dan Rawasari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Karet Tengsin, lahan yang kembali dikuasai merupakan lahan bekas sebuah sekolah dasar. Lahan itu memiliki luas 1.675 meter persegi.

"Hampir puluhan tahun lahan itu dikuasai swasta, sekarang lahan itu kami kuasai penuh dan sudah kami pagari," ujar Mangara.

Lahan tersebut nantinya akan diserahkan Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) ke pihak Pemprov DKI Jakarta. Selanjutnya, lahan lainnya yang berhasil diamankan berada di Jalan Percetakan Negara. Mangara mengatakan, lahan bekas Puskesmas itu sudah dikuasai dan akan dimanfaatkan lebih baik lagi.

"Kami mengusulkan agar lahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pos pemadam kebakaran," kata Mangara.

Kemudian ada juga lahan bekas rumah seorang dokter yang sudah pensiun di kawasan Johar Baru. Tak seperti lahan lainnya yang sudah dikuasai, pengembalian lahan ini masih berada dalam proses peradilan.

"Itu sudah pensiun, dan dia tempati. Karena selama ini tidak ada penertiban ya sudah," ujarnya.

Yang terakhir, yang baru saja dilakukan Pemkot Jakpus adalah pembebasan lahan di kawasan Rawasari, Cempaka Putih. Kendati pembebasan lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi itu sempat ditentang oleh anggota DPRD DKI Jakarta, Mangara mengatakan proses perebutan lahan itu berjalan lancar.

"Kami sudah mengambil kembali lahan kita di Rawasari. Walaupun ada sedikit perlawanan tapi pembebasan lahan itu mulus. Sekarang sedang proses pemagaran," kata Mangara.

Untuk lahan di daerah Rawasari ini, pihak Pemkot Jakpus mengusulkan kepada Pemprov DKI untuk membuat rumah susun terintegrasi pasar. Sebab, disebelah lahan tersebut saat ini ada sebuah pasar dengan luas sekitar 3.500 meter persegi.

"Kami usulkan untuk dibangun rusun terintegrasi pasar. Lokasinya juga sangat strategis. Ini sudah disampaikan ke Bapak Gubernur dan kelihatannya mendapat respon yang baik," ujar Mangara.

Ke depan, Mangara mengatakan Pemkot Jakpus masih akan terus fokus pada pengembalian aset DKI. Mereka akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk mengetahui lahan mana saja yang bisa dieksekusi.

"Kami akan gencar menaklukan aset-aset. Kalau masih ada yang di kuasai oleh pihak lain, kami akan tarik," katanya. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER