Kebakaran Hutan Meluas, Bom Air Dilepaskan di Riau

Harry Amijaya | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 14:29 WIB
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau masih luas. Untuk memadamkan api, hari ini BNPB melepaskan bom air dengan dua helikopter.
Warga melintas di tengah kepulan asap tebal kebakaran lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Kamis (30/7). (CNN Indonesia/Antara Photo/Rony Muharrman)
Pekanbaru, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau masih luas. Untuk memadamkan api, hari ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pemadaman dengan metode bom air, khusus di Kabupaten Pelelawan, yang mengandung sebaran titik api terbanyak di Provinsi Riau.

BNPB mengerahkan dua unit helikopter, yaitu jenis MI-171 dan Sikorsky S61, untuk melakukan pemadaman. Masing-masing berkapasitas empat ton air.

Air diambil dari sumber terdekat dengan lokasi kebakaran lahan dan hutan. Setelah tangki penuh, air dibawa ke atas titik api. Di sana air akan dilepaskan secara periodik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom air yang dilepaskan di atas lahan terbakar di Riau, Jumat (31/7). (CNN Indonesia TV)
Helikopter akan mengelilingi titik api untuk dibasahi sekelilingnya supaya api tidak menyebar sebanyak 20-30 kali. Setelah itu tepat di titik api, air dilepaskan 60-70 kali. Operasi pemadaman dengan bom air ini diperkirakan berlangsung 3-4 jam dengan jumlah 63 kali pengeboman.

BNPB sendiri menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah dan mengupayakan supaya kebakaran tak terjadi. Di antaranya adalah mengusahakan hujan buatan sejak Maret bersama dengan BPPT, untuk membahasi hutan supaya tak terbakar.

Namun, kebakaran tetap terjadi karena faktor lain. "Sebanyak 99 persen berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Riau dan IPB mendapati bahwa penyebab kebakaran hutan adalah disengaja atau dibakar, sehingga langkah efektif dalam pencegahan adalah penegakan hukum, sosialisasi telah banyak dilakukan masyarakat juga sudah banyak pengalaman terhadap dampak dari kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Berdasarkan data BNPB, saat ini ada 40 titik api yang tersebar di Provinsi Riau. Tim CNN Indonesia yang mendarat di provinsi itu, Kamis (30/7) siang, mendapati kabut asap yang menyelimuti, meski tipis. Penerbangan masih berlangsung normal di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II.

Tetapi pada Jumat (31/7) pagi hari ini, kabut asap terlihat menebal di antero Pekanbaru dengan temperatur antara 32-34 derajat Celcius. Berdasarkan data alat pemantau kualitas udara, kondisi udara di Pekanbaru hari ini dalam kondisi "Tidak Sehat". (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER