Din Tawarkan Opsi Bentuk Partai Muhammadiyah

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2015 07:29 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menawarkan tiga opsi berpolitik Muhammadiyah. Salah satunya adalah mendirikan partai politik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Makassar, Sulawesi Selatan. (Detik.com/Din Syamsuddin di Makassar Photografer M Nur Abdurrahman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menawarkan tiga opsi dalam berpolitik bagi Muhammadiyah. Salah satu tawaran yang ditawarkan adalah mendirikan parpol sendiri sebagai bagian dari amal usaha organisasi masyarakat Islam ini.

Ia berharap, tiga opsi yang ditawarkan ini dibahas dalam Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan yang saat ini tengah berlangsung.

Dilansir dari Detik.com, opsi pertama yang ditawarkan Din adalah Muhammadiyah tetap netral atau tak memihak partai politik manapun. Namun meski netral, Muhammadiyah tetap menjalin hubungan baik. (Baca juga: Muhammadiyah Pastikan Muktamar Bersih dari Intervensi Parpol)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebatas politik moral atau politik amar makruf nahi munkar. Dalam hal ini, Muhammadiyah tidak terpengaruh sama sekali terhadap politik kekuasaan. Hubungan dengan partai politik dilakukan melalui pendekatan menjaga kedekatan yang sama dengan semua parpol," kata Din dalam pidatonya Muktamar di Universitas Muhammadiyah Makassar kemarin.

Kenetralan dalam berpolitik Muhammadiyah ini harus disertai dengan keberpihakan pada nilai-nilai kebenaran.

SIMAK FOKUS: Kabar dari Dua Muktamar

Opsi selanjutnya yang ditawarkan adalah mendirikan partai politik sendiri. Jika tidak mendirikan parpol sendiri, Din menawarkan untuk membuka sebuah hubungan khusus dengan partai politik tertentu. Partai politik yang punya hubungan khusus ini nantinya bisa menjadi partai utama Muhammadiyah.

Jika mendirikan parpol, maka Muhammadiyah menurut Din berhak menentukan kepemimpinan dan kebijakan partai. Namun jika memilih berafiliasi dengan parpol tertentu, maka hubungan parpol tersebut dengan Muhammadiyah hanya bersifat aspiratif. (Baca juga: Calon Kuat Ketua Umum Muhammadiyah Mulai Muncul)

Selanjutnya opsi ketiga adalah Muhammadiyah berperan aktif dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Muhammadiyah dalam opsi ini secara aktif mendukung calon-calon yang dinilai dapat memperjuangkan kepentingan Muhammadiyah. Tapi dengan syarat para calon tersebut mempunyai sifat amanah atau bertanggung jawab, kompeten, berintegritas, dan kapasitas intelektual, serta loyal atau peduli ke Muhammadiyah.

"Pada opsi yang ketiga ini, orientasi politik Muhammadiyah bersifat rasional dan ad hoc, sangat tergantung kepada individu dan partai yang akan dipilih," kata Din. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER