Polri Gandeng Kepolisian Turki Tangkal ISIS

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 21:55 WIB
Kepolisian bekerja sama dengan negara sahabat untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya Turki yang berbatasan langsung dengan wilayah kekuasaan ISIS.
Kapolri Badrodin Haiti (kanan) dan Presiden RI Joko Widodo saat penandatanganan nota kesepakatan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Juli 2015. Kunjungan kenegaraan Cameron ini adalah yang pertama kalinya dilakukan ke negara Asia Tenggara semenjak terpilih kembali pada Mei lalu. Kunjungan kali ini difokuskan Cameron untuk meningkatkan kerja sama Inggris dengan negara-negara Asia Tenggara. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Islamic State Iraq and Syria (ISIS) masih menjadi ancaman di Indonesia. Kepolisian bekerja sama dengan negara sahabat untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya Turki.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Badrodin Haiti mengatakan Indonesia bekerja sama dengan Turki untuk antisipasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan bergabung dengan ISIS melalui jalur Turki. Dalam 14 kesepakatan Aseanapol salah satu butirnya menetapkan kepolisian turki sebagai mitra wicara dalam aseanapol.

"Kita sudah kerjasama, kita sudah tukar menukar informasi, terkait ISIS ya terkait perlindungan WNI di Turki," kata Badrodin, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Kamis (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya juga mengatakan Turki merupakan salah satu tujuan wisata bagi WNI sehingga tidak ada larangan bagi WNI yang akan berkunjung ke sana. Namun, tetap ada perlindungan yang dilakukan bagi WNI yang berada di Turki.

"Karena kita tahu Turki itu salah satu tujuan wisata. Banyak masyarakat Indonesia pergi ke sana, sehingga perlu perlindungan juga," ujarnya.Sebelumnya, tiga terduga pengikut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, diterbangkan ke Jakarta hari ini, Kamis. (6/8). Badrodin mengatakan ketiganya masih diselidiki oleh instansinya.

"Sedang diselidiki," kata Badrodin.
 
Ketiga terduga ISIS tersebut adalah Syamsudin Uba (40), asal Bekasi, Zakaria Kiri (40), asal Kabupaten Alor dan seorang berinisial HI yang juga berasal dari Alor.Mereka ditangkap oleh tim Kepolisian Resor Alor bersama Intel Komando Resor Militer 1622 Alor di Kalabahi, 31 Juli lalu.

Ketiganya ditangkap lantaran diduga menyebarkan selebaran berisi ajaran ISIS kepada umat Muslim di wilayah Kecamatan Pantar Barat. Selain itu, ketiganya juga diduga memprovokasi umat Muslim di Pulau Alor untuk bergabung dengan kelompoknya lewat video-video yang ditemukan dalam laptop milik Syamsudin.

Selasa (4/8), tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menyambangi Nusa Tenggara Timur untuk memeriksa para terduga ISIS itu.Selain melakukan pemeriksaan, mereka juga mengecek sejumlah barang bukti berupa atribut ISIS yang tersimpan dalam laptop, bendera dan lukisan ISIS, serta sejumlah alat pembuat bendera ISIS. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER