Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Narkotika (BNN) memberi penghargaan atas kinerja Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus penyelundupan 360 kilogram sabu di wilayah Pluit, Jakarta Utara, Jumat (10/7) lalu. Narkoba tersebut disinyalir merupakan jaringan sindikat Hongkong yang telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi darurat narkoba. Sehingga, pengungkapan tersebut menjadi angin segar bagi keberlangsungan kehidupan generasi bangsa Indonesia.
"Ini penghargaan dari pemerintah, yang berhasil mengungkap narkoba dengan jumlah yang signifikan dan ini merupakan jaringan internasional. itulah kenapa kami atas nama pemerintah memberikan penghargaan ini," ujar Anang di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anang menuturkan, Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah menyebutkan jelas untuk melindungi dan mencegah masyarakat dari penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, di 2015 BNN telah mengeluarkan kebijakan rehabilitasi bagi 100 ribu penyalahguna narkoba.
Lebih lanjut, Anang menjelaskan, total pengguna di Indonesia mencapai empat juta jiwa, sehingga, perlu penanganan serius jika Indonesia ingin bebas narkoba.
"Sumber masalah adalah penyalahgunaan. Kalau tidak ada penyalahgunaan, tidak akan ada bandar internasional atau mengisi kebutuhan empat juta orang itu," ujarnya.
Anang mengungkapkan, BNN berharap adanya peningkatan kerja sama antara BNN Provinsi Jakarta dengan Polda Metro Jaya dalam rangka memenangkan perang melawan narkoba. Oleh karena itu, ia berharap, pemberian penghargaan ini menjadi momentum dan stimulus bagi seluruh elemen penegakan hukum untuk membebaskan bangsa dari belenggu narkoba.
Di kesempatan yang sama, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, penghargaan yang diberikan BNN kepada sebagai bentuk dedikasi bagi staf dan jajarannya yang telah bekerja maksimal memberantas peredaran narkoba di ibu kota.
"Pengungkapan narkoba kemarin merupakan kado terindah bagi kepolisian, saya sudah yakinkan kepada anggota perlu menanamkan ketelatenan dalam menidak segala macam bentuk perdaran narkoba," ujarnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan 360 kilogram sabu dari sebuah bagasi mobil. Sabu diperkirakan diselundupkan dari Hong Kong. Menurut Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, temuan sabu itu berawal dari informasi masyarakat tiga pekan lalu. Informasi yang diperoleh akan ada transaksi sabu di Ruko Sentral Bisnis Park, Pluit, Jakarta Utara.
Lebih lanjut Badrodin mengatakan, berbagai jenis narkotik dapat masuk ke Indonesia melalui beberapa wilayah perairan di Aceh, Batam, Riau dan Jambi. "Semua wilayah garis pantai itu bisa dimasuki. Ini perlu ditingkatkan pengamanannya," ucapnya.
Badrodin pun menegaskan, upaya pemberantasan peredaran narkotik tidak dapat hanya ditangani Polri dan BNN. Operasi ini membutuhkan kepedulian para nelayan dan juga petugas pelabuhan. Badan Nasional Narkotika (BNN) memberi penghargaan terhadap kinerja Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus penyelundupan 360 kilogram sabu di wilayah Pluit, jakarta Utara, Jumat (10/7) lalu. Narkoba tersebut disinyalir merupakan jaringan sindikat Hongkong yang telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.
(pit)