Jakarta, CNN Indonesia -- Masalah kelangkaan daging sapi yang melanda Indonesia membuat Kepolisian Republik Indonesia bergerak untuk mengusut kemungkinan penyelewengan yang dilakukan para pelaku usaha.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan tim Polri sudah bekerja untuk mendalami berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. Bahkan anggota di berbagai wilayah pun diminta membantu penyelidikan kelangkaan daging sapi tersebut.
"Dari kemarin kami bekerja sama dengan kewilayahan termasuk Polda Metro Jaya untuk menelusuri masalah daging ini," kata Budi saat ditemui di Bareskrim Polri, Selasa (11/8).
(Baca juga: Daging Sapi Menghilang, Pedagang Baso Meradang)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berkoordinasi dengan kepolisian di daerah, Budi mengatakan koordinasi dengan pihak-pihak penyedia daging pun dilakukan. Hal tersebut untuk mengorek informasi terkait penyebab kelangkaan.
"Kami jalan dengan asosiasi peternak dan asosiasi daging dan sudah lakukan pendalaman terkait kemungkinan penyebab kelangkaan," katanya.
Terkait dengan tujuh perusahaan yang pernah disinggung oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti terindikasi bandel, Budi mengatakan bahwa itu semua baru dugaan yang masih terus didalami oleh penyidik.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan menindak tegas seluruh pihak yang menjadi dalang mencekiknya harga daging sapi. Belakangan ini harga daging sapi di pasaran melonjak menjadi Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram dari yang tadinya sekitar Rp 90 ribu hingga 100 ribu.
(Baca juga FOKUS: Tercekik Harga Daging Sapi)
"Ada Undang-Undang Pangan. Hati-hati!" ujar Jokowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin malam (10/8).
Jokowi mengatakan bahwa jika dilihat secara cermat stok daging sapi sebenarnya ada, namun memang sengaja tidak dikeluarkan oleh penjual. "Untuk apa sih? Supaya kita impor banyak. Pertanyaan saya, kalau kita impor banyak, harga daging bisa turun menjadi Rp 100 ribu atau Rp 90 ribu enggak?" kata dia.
Sang Kepala Negara lantas membandingkan harga daging di Indonesia dengan di negara-negara lain. Ia memaparkan, harga daging di negara lain rata-rata hanya berkisar antara Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu. Jokowi yakin bahwa ada pihak yang 'bermain' dalam persoalan ini. Ia menegaskan tengah mencari biang keladi penyebab melonjaknya harga daging sapi ini.
(Baca juga: Konsumen: Kami Bingung, Kami Butuh Daging Sapi)
Sementara itu, Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengakui salah satu pemicu gejolak harga daging di pasaran adalah strategi pedagang mengerem penjualan.
Langkah ini diklaim bukan aksi penimbunan untuk mencari untung, tetapi lebih pada menjaga kesinambungan usaha hingga akhir tahun menyusul pasokan daging impor yang terbatas.
(hel)