Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) rencananya akan mengunjungi Markas Besar Polda Metro Jaya dan Markas Besar Polri pada Rabu (29/7) ini.
Kedatangan Ahok ke Mabes Polda Metro Jaya bertujuan untuk memberi kuliah umum kepada aparat kepolisian mengenai kebijakan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemudian, Ahok juga dipanggil oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan alat Uninterruptible Power Supply (UPS) atau alat catu daya listrik pada APBD-P DKI Jakarta 2014.
(Lihat Juga: Ahok Tunggu Panggilan Bareskrim)Saat ditemui di Balai Kota pada Selasa (28/7) kemarin, Ahok mengatakan bahwa dirinya juga akan membahas maraknya aksi tawuran yang terjadi di ibu kota bersama para aparat kepolisian di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rabu ini saya akan bicarakan dengan Polda Metro. Kami kumpulkan semua perwira dan membicarakan posisinya penanganan tawuran seperti apa," kata Ahok.
Sementara itu, mengenai apakah Ahok positif datang memenuhi panggilan Bareskrim ihwal saksi kasus korupsi pengadaan UPS pada APBD-P 2014 di Jakarta, hingga berita ini diturunkan, belum didapatkan konfirmasi.
Namun, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memastikan adanya panggilan yang dilakukan institusinya terhadap orang nomor satu di Jakarta itu hari ini.
"Jadwalnya betul seperti itu. Saya belum tahu pemanggilan jam berapa karena itu penyidik yang memanggil," kata Budi di Mabes Polri.
Bareskrim Polri sudah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan UPS dalam APBD-P 2014. Kedua tersangka itu adalah Alex Usman dan Zaenal Soleman yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen.
Alex telah ditahan penyidik setelah dijemput paksa petugas pada Mei lalu. Sementara Zaenal diketahui masih bebas sampai saat ini. Kedua tersangka diduga telah merugikan negara lebih dari Rp 50 miliar dari korupsi yang dilakukan.
Selain menetapkan dua tersangka, Bareskrim juga diketahui telah memanggil Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Hanura, Fahmi Zulfikar, sebagai saksi kasus serupa beberapa bulan lalu. Penyidik pun tercatat sempat memeriksa sembilan saksi dari pihak sekolah dan perusahaan rekanan yang memenangkan pengadaan UPS pada April lalu.
(Baca Juga: Haji Lulung Sebut Ahok Pencitraan dalam Berantas Korupsi)Kepolisian mengaku masih mengincar tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan UPS di Jakarta dari kalangan eksekutif, legislatif, dan perusahaan rekanan. Namun, hingga saat ini masih belum juga ada tersangka baru ditetapkan.
(Lihat Juga: Polisi Telusuri Dugaan Cuci Uang Tersangka Korupsi UPS) (utd)